BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap Negara tentunya akan menjalankan
berbagai program pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi yang ideal
menjadi dambaan setiap warga masyarakat. Oleh sebab itu wajar apabila berbagai
upaya dilakukan untuk mewujudkan kondisi tersebut. Disamping itu berbagai upaya
juga dilakukan untuk menghilangkan atau minimal mengantisipasi dan
mengeliminasi faktor-faktor yang menghalangi pencapaian kondisi ideal tersebut.
Fenomena yang disebut sebagai masalah sosial di anggap kondisi yang dapat
menghambat perwujudan kesejahteraan sosial.
Di Negara yang sudah maju dan mapan dalam
bidang ekonomi, jumlah pengeluaran belanja rumah tangga yang tinggi bukanlah
menjadi persoalan karena didukung dengan pendapatan individu yang tinggi pula.
Tetapi di Negara berkembang seperti Indonesia yang merupakan Negara agraris di
mana sebagian besar pendapatan penduduknya berasal dari sektor pertanian
terkadang jumlah pengeluaran rumah tangga yang tinggi tidak seimbang dengan
jumlah pendapatan individu yang rendah.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki pendapatan yang rendah
sedangkan pengeluaran untuk sehari – hari mereka cukup tinggi, sehingga
menyebabkan banyaknya masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Pendapatan
yang rendah dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi rendah.
B. PERUMUSAN
MASALAH
Rumusan masalah dalam
makalah ini khususnya membahas masalah kelangkaan minyak tanah dan hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat di
Indonesia.
1.
Apa penyebab kenaikan dan kelangkaan
minyak tanah?
2.
Dampak apa sajakah yang timbul akibat
kenaikan dan kelangkaan minyak tanah ini?
3.
Bagaimana tindakan pemerintah untuk menanggulanginya?
C.
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Mendiskripsikan kenaikan dan kelangkaan
minyak tanah.
2.
Mendiskripsikan masalah yang timbul
akibat kenaikan dan kelangkaan minyak tanah.
3.
Untuk mengetahui pemerintah untuk
menaggulangi.
D.
METODE PENGUMPULAN DATA
Data untuk makalah
ini dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari internet ataupun buku sehingga data yang dihasilkan bervariasi dan akan
menghasilkan informasi yang berbeda-beda.
BAB II
PENGERTIAN
A.
Pengertian Kelangkaan Menurut Ilmu
Ekonomi
(Pengertian Kelangkaan menurut Ilmu Ekonomi) – Apa yang yang di maksu dengan Kelangkaan ? Kelangkaan adalah
kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua
kebutuhan kita.
Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan
mempunyai dua makna, yaitu:
1.
Terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan
banyaknya kebutuhan manusia.
2.
Terbatas, dalam arti manusia harus melakukan
pengorbanan untuk memperolehnya.
B.
Masalah Kelangkaan
Masalah
kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara
(i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat.
Faktor-faktor
produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah
relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati
semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan
menentukan pilihan.
Kebutuhan masyarakat yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan
masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini
diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri.
Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk :
1. Keinginan
yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
2. Keinginan
yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
3. Keinginan
yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang
1. Berdasarkan
kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut
dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang
esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku)
dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2.
Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh
masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh:
makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu
lintas dan mercu suar).
Faktor-faktor
produksi
Yang dimaksudkan dengan
faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau
diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa.
C.
Faktor Penyebab Kelangkaan Ekonomi
1.
Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di
alam
Di alam telah banyak tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui , maka jumlahnya pun terbatas. Misalnya minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
Di alam telah banyak tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui , maka jumlahnya pun terbatas. Misalnya minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya.
2.
Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah manusia. Manusia
harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena kesalahan
manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan hutan
yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
mengakibatkan banjir.
3.
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber
Daya yang ada
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain.
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain.
4.
Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat
dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan. Inti masalah
ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas
dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas.
5.
Untuk mengatasi kelangkaan maka yang
harus dilakukan adalah
a. Mengefisiensikan
penggunaan sumber daya
b. Mencari
alternatuif lain untuk mengatasi kelangkaan dengan menciptakan barang
pengganti/ substitusi (WHAT).
c. Lama
produksi sumber daya di persingkat dengan IPTEK
dan pengembangan kemampuan SDM (HOW).
d. Menjaga
sirkulasi Sumber daya.
D. Faktor-Faktor Produksi yang Tersedia
Dalam Perekonomian
Faktor-Faktor Produksi yang
Tersedia Dalam Perekonomian Dibedakan Kepada Empat Jenis yaitu :
1. Tanah
dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini
meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit
tenaga listrik.
2. Tenaga
kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam
perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari
segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal,
faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan
untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian
keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha
untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian
keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor
produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan
berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
BAB III
KELANGKAAN MINYAK DI
INDONESIA
A. Kelangkaan Minyak Tanah di Indonesia
Minyak tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting dalam
kehidupan manusia terutama di kalangan keluarga berpenghasilan menengah ke
bawah khususnya Indonesia. Mereka lebih memilih untuk menggunakan minyak tanah
sebagai bahan bakar dikarenakan harga minyak tanah lebih murah dibandingkan
dengan gas elpiji. Selain itu, ada sebagian warga yang takut meggunakan gas
elpiji karena maraknya kebocoran gas yang mengakibatkan kebakaran di sejumlah
daerah. Oleh karena itu,mereka lebih memilih untuk menggunakan minyak tanah
meskipun waktu mereka untuk memasak lebih lama dibandingkan dengan menggunakan
gas elpiji.
Namun , beberapa bulan terakhir ini minyak tanah sangat sulit ditemukan di
berbagai daerah. Bahkan ada yang rela menunggu antrean panjang untuk
mendapatkan minyak tanah dan itupun harga nya telah melambung tinggi.
Kelangkaan ini tentunya sangat mengecewakan warga yang benar benar
membutuhkannya.Saya mengambil sebuah sumber tentang kelangkaan minyak tanah di
salah satu daerah di Indonesia.
Warga Montong Kesulitan
Minyak Tanah Kamis, 18 Agustus 2011 22:13 WIB
Metrotvnews.com, Lombok Barat: Ratusan warga Montong, Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat, antre berjam-jam untuk mendapatkan 2,5 liter minyak tanah. Sudah dua
pekan lebih Pulau Lombok mengalami kelangkaan minyak tanah.
B.
Penyebab Kenaikan dan Kelangkaan Minyak Tanah
Memperkirakan harga minyak mentah selama
2009 akan mengalami penurunan. Namun penurunan itu akan tidak berarti akibat
peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), sehingga dampak kerancangan
anggaran dan pendapatan negara (RAPBN) 2009 tidak cukup signifikan. ”asumsi
harga minyak memang bisa ditekankarena harga kan memang turun. Tapi ini akan
terkompensasi oleh konsumsi yang tinggi”, kata Kepala BKF Depkeu Anggito
Abimanyu di Jakarta, Selasa (12/8). Menurut dia, jika konsumsi BBM bersubsidi
dapat ditekan sehingga banyak mencapai sekitar 38,9 juta kiloliter pada 2009,
maka pemerintah akan mendapatkan tambahan pendapatan yang signifikan. Upaya
untuk mengerem peningkatan konsumsi BBM bersubsidi, salah satunya adalah dengan
melanjutkan program konversi energi dari BBM, terutama minyak tanaha ke gas elpiji.
Sampai dengan Juli 2008, konversi minyak
tanah baru mencapai 30% dari target 1 juta kiloliter. Kalau bisa dipercepat,
berarti akan mengurangi konsumsi minyak tanah. Ini karena yang paling besar
subsidinya adalh minyak tanah, upaya meneruskan program konversi itu, antara
lain dengan penyediaan tabung gas dan sosialisasi yang lebih cepat.
Terkait dengan anggaran untuk subisidi,
APBNP 2008 mengalokasikan dana sebesar Rp 234,41 triliun. Ini terdiri dari
subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun, subsidi listrik Rp 60,29 triliun,
subsidi pangan Rp 8,59 triliun, subsidi pupuk Rp 7,81 triliun, subsidi benih Rp
2,15 triliun, public service obligation (PSO) Rp 1,73 triliun, subsidi bunga
kredit programRp 2,15 triliun, subsidi minyak goreng melalui operasi pasar Rp
500 miliar, subsidi kedelai Rp 500 miliar, dan subsidi pajak Rp 25 triliun.
Subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun didasarkan pada parameter perhitungan
volume premium 16,98 juta kiloliter, minyak tanah 7,56 juta kiloliter, minyak
disel atau solar 11 juta kiloliter, volume minyak tanah dikonversi ke elpiji
sebesar 2,01 juta kiloliter, dan alpha sebesar 9%. ”Karena itu masyarakat bisa
berharap harga solar dan minyak tanah dapat diturunkan, asalkan harga minyak
dunia stabil pada kisaran 60 dolar AS per barel,” kata Meneg PPN/Kepala
Bappenas Paskah Suzzeta. Selain itu pemerintah tidak menutup kemungkinan yang
ada setelah harga minyak dunia turun dari level tertinggi 147 dolar AS pada
Juli lalu menjadi dibawah 70 dolar AS saat ini.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2008 kemungkinan akan mengejutkan. Ini mengingat banyaknya pengamat mapun ekonomi yang memprediksikan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pad Mei 2008 lalu.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2008 kemungkinan akan mengejutkan. Ini mengingat banyaknya pengamat mapun ekonomi yang memprediksikan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pad Mei 2008 lalu.
Kebanyakan
orang melihat negatif kenaikan harga BBM. Tetapi yang jarang direnungkan adalah
bahwa dampak kenaikan harga BBM dominannya pada bulan Juni, padahal kuartal itu
adalah bulan April, Mei, dan Juni. Suasana pada April dan Mei, sedangkan pada
saat itu harga BBM normal tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Namun,
pemerntah diminta menaikkan harga BBM secara bertahap, tidak sekaligus mencapai
30%. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia
(GAPMMI) Thomas Darmawan, Selasa (6/5).
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemacetan
Distribusi Minyak
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemacetan distribusi minyak antara lain adalah sebagai berikut :
1. Tingkat
kenaikan konsumsi minyak tanah yang relative lebih besar daripada tingkat kenaikan
produksi minyak dalam negeri.
Ini berarti
adanya ketidakseimbangan antara banyaknya konsumen dengan hasil produksi. Hal
inilah yang menyebabkan kelangkaan di dalam ilmu ekonomi. Salah satu aspek
krusial dalam pemahaman terhadap SDA adalah memahami juga kapan SDA tersebut
akan habis..Keadaan ini berarti untuk waktu sekarang dan kemudian permintaan
akan minyak tanah akan lebih besar daripada penawaran hasil dalam negeri. Hal
ini akan merupakan tekanan terus menerus bagi pasaran minyak tanah jika tidak
di kompensir dengan penambahan impor (pengurangan ekspor) daripada kerosin yang
proporsional.
2. Agen minyak
tanah mempunyai peranan penting dalam pasaran kerosin.
Di dalam hal
ini peran perusahaan sangat penting. Pengawasan dari perusahaan-perusahaan
minyak atas penjualan hasil-hasilnya terbatas. Sehingga, agen ini dapat
memanfaatkan situasi ini. Karena kurangnya pengawasan, mereka dapat dengan
mudah menjalankan perdagangan bebas. Sehingga, dengan kebebasan yang seperti
ini mereka akan bebas bergerak membeli dimana harga minyak tanah rendah dan
menjual ke daerah-daerah dimana mereka dapat memperoleh keuntungan bersih yang
paling besar.
Oleh karena
itu, jika ada pelanggaran seperti ini maka harus ada tindak tegas dari
pemerintah bagi mereka yang telah menimbun hasil produksi tersebut. Terutama bagi
perusahaan yang telah dirugikan akan secara lebih tegas membawa persoalan ini
ke pihak yang berwajib. Karena kejadian ini tidak hanya merugikan perusahaan
yang telah memproduksi tapi juga mengecewakan warga yang sangat membutuhkan
bahan bakar serta mereka juga diberatkan dengan harga yang melambung tinggi
akibat dari penyelundupan agen agen yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Dalam pendistribusian minyak tanah ke berbagai koperasi atau toko-toko
sandang pangan harus jelas dan juga dalam pantauan yang ketat khususnya bagi
perusahaan. Jangan sampai hal – hal seperti penyelundupan dan penimbunan juga
terjadi di koperasi atau di toko-toko sandang pangan. Pengawas perusahaan harus
bertindak dan mengurus pendistribusian ini sedemikian rupa. Karena distribusi
ini sangat rumit jika telah menyimpang dari yang semestinya.
D.
Dampak yang Timbul Akibat Kenaikan Minyak Tanah
Dalam hal ini kelompok yang paling
terkena dampak kenaikkan harga BBM adalah masyarakat berpengahasilan menengah
kebawah dan produsen skala menengah dan kecil serta sektor transportasi. Tetapi
pemerintah juga harus berhati-hati menentukan besaran kenaikan karena agar
tidak terjadi penurunan daya beli yang sangat besar. Dan pemerintah juga harus
waspada agar tidak terjadi gejolak harga yang berlebihan dengan kenaikan harga
BBM tersebut. Pemerintah juga harus segera memberikan kepastian masyarakat dan
dunia usaha. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang dapat
menyebabkan pelaku usaha bertindak seenaknya dalam menaikkan harga barang seiring
dengan kenaikkan harga BBM tersebut.
Selain masyarakat menengah kebawah
yang mengalami dampak kenaikkan ini, sektor distribusi dan transportasi
merupakan yang paling terpukul dengan akibat kenaikkan harga BBM tersebut.
Namun faktanya, banyak daerah-daerah yang menerapkan retribusi antar daerah
untuk pengiriman barang dan hasil-hasil pertanian. Selain itu mereka juga
meminta pungli dan retribusi di sektor transportasi dihapuskan, karena itu
menjadi beban biaya bagi pelaku usaha. Mereka juga meminta agar UKM disubsidi
pemerintah, terutama dengan pengalihan minyak tanah ke gas. Pertamina diminta
tidak menaikkan harga gas karena akan menyulitkan UKM dan mendistribusikan
kompor gas untuk konversi kepada semua usaha mikro.
Sementara itu ekonom Tim Indonesia
Bangkit Hamonangan Ritonga menyatakan pemerintah harus mengantisipasi dampak
kenaikkan harga BBM sebesar 25-30 persen bagi penduduk miskin. Pasalnya,
program Bantuan Langsung Tunai (BLT) hanya membantu penduduk miskin selama BLT
tersebut diberikan, setelah itu penduduk miskin tersebut menjdi semakin
terpuruk. ”Kenaikan BBM sebesar 30% memang dampaknya tidak terlalu besar bagi
penduduk miskin penerima BLT, ” kata Hamonangan. Jika melihat skema BLT yang
akan disiapkan pemerintah yang memberikan setiap rumah tangga miskin Rp
100.000,- setiap bulan, penduduk miskin yang memiliki empat anggota keluarga
justru diuntungkan karena bantuan yang diberikan lebih besar dari kenaikkan
harga barang akibat inflasi.
Tetapi dalam hal ini yang paling
penting pemerintah dapat memastikan data penerima BLT bisa akurat sehingga
tidak salah sasaran. Data penduduk miskin 2005 sudah tidak relevan sehingga
harus ada data ulang penduduk miskin. Pemerintah harus serius melaksanakn
program nasional pemberdayaan masyarakat dengan dana 52 triliun rupiah. Jangan
sampai program itu dilakukan setengah-setengah karena ini sangat penting untk
menggerakkan perekonomian pedesaan.
Menteri Pereknomian Boediono
mengatakan pemerintah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi di dalam negeri secara terbatas. Namun berapa besar dan kapan harga
BBM akan dinaikkan belum dipastikan. Kebijakan yang akan dilakukan pemerintah
ini dalam rangka untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang membuthkan,
terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin.
Kenaikan BBM bersubsidi secara terbatas yang dimaksud merupakan bagian dari 1 paket yang terdiri dari 3 elemen, yaitu penghematan secara total, kenaikan beberapa harga BBM bersubsidi secara terbatas, dan kompensasi kepada mereka yang mengalami kehidupan yang berat dibandingkan dengan income mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin. Tujuannya adalah untuk mengamankan APBN 2008 dan APBN 2009. Dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi ini, pemerintah tetap akan menjaga defisit dibawah 2%, dan defisit harus tetap dijaga.
Kenaikan BBM bersubsidi secara terbatas yang dimaksud merupakan bagian dari 1 paket yang terdiri dari 3 elemen, yaitu penghematan secara total, kenaikan beberapa harga BBM bersubsidi secara terbatas, dan kompensasi kepada mereka yang mengalami kehidupan yang berat dibandingkan dengan income mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin. Tujuannya adalah untuk mengamankan APBN 2008 dan APBN 2009. Dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi ini, pemerintah tetap akan menjaga defisit dibawah 2%, dan defisit harus tetap dijaga.
Rencana
kenaikan BBM bersubsidi ini merupakan sinyal pemerintah kepada seluruh pelaku
ekonomi bahwa kenaikan ini masih dalam batas yang bisa ditanggung masyarakat
dan dan pelaku ekonomi. Kedua, dari sisi waktu supaya tidak menimbulkan erosi
terhadap kepercayaan atau menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan.
E.
Cara Mengatasi Kelangkaan Minyak Tanah
Minyak tanah merupakan komoditas
penting yang digunakan hampir setiap orang, yang harganya dapat memengaruhi
kinerja ekonomi Indonesia. Minyak tanah merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang
sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia dan juga mendapat subsidi dari
pemerintah. Walaupun penyediaan anggaran subsidi oleh pemerintah dalam beberapa
tahun terakhir ini jumlahnya mengalami peningkatan yang cukup besar, namun
penyediaan anggaran subsidi tersebut harus tetap memerhatikan kemampuan
keuangan Negara.
Subsidi BBM diberikan dengan maksud
untuk mengendalikan harga jual BBM sebagai satu kebutuhan dasar masyarakat di
dalam negeri, sehingga dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat, terutama
masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini disebabkan harga jual BBM dalam
negeri sangat dipengaruhi oleh perkembangan berbagai faktor eksternal, antara
lain harga minyak mentah di pasar dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat.
Pada saat ini, BBM bersubsidi hanya
diberikan pada beberapa jenis BBM tertentu, yaitu minyak tanah (kerosene),
minyak solar (gas oil), premium kecuali untuk industri, dan (Liquefied
Petroleum Gas) LPG tabung 3 kilogram. Jenis BBM bersubsidi ini untuk keperluan
rumah tangga, usaha kecil, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum.
Akhir-akhir ini minyak tanah
kembali menjadi isu hangat di tengah masyarakat karena kelangkaannya di
sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara sendiri. Kelangkaan
tersebut muncul karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan kompor
dengan bahan bakar minyak tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,
misalnya memasak ataupun menyalakan mesin-mesin dalam kegiatan industri.
Kelangkaan ini bersifat sangat tidak tentu dan disebabkan antara lain oleh
disparitas harga minyak tanah bersubsidi dengan minyak tanah untuk industri dan
terjadinya pencampuran minyak tanah dengan produk BBM lainnya.
Kebijakan subsidi minyak tanah
dimaksudkan untuk memberikan kelonggaran kepada masyarakat yang menggunakan
minyak tanah untuk konsumsi rumah tangga dengan harga eceran tertinggi (HET)
minyak tanah dalam hal ini di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi
Utara belum berubah. Harga sesuai HET hanya Rp 2.780 hingga 3.525 per liter.
Namun ada juga depot atau pedagang minyak tanah yang menjual minyak tanah per
liter dengan harga yang melebihi HET.
Perbedaan harga ini dimanfaatkan
oleh oknum-oknum tertentu untuk menjual minyak bersubsidi ke konsumen,
melakukan pengoplosan produk BBM lainnya (premium, solar) dengan minyak tanah.
Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa minyak tanah digunakan sebagai bahan
bakar motor nelayan maupun pompa pertanian sehingga menyebabkan konsumsi
meningkat.
Setiap hari warga rela mengantre
berdesak-desakan demi mendapatkan 3-5 liter minyak. Karena memang minyak
tanah menjadi benar-benar sulit didapatkan, alhasil beberapa warga memilih
mengganti minyak dengan kayu bakar bagi masyarakat miskin, dan mengganti minyak
tanah ke gas bagi beberapa masyarakat menengah ke atas, selain itu banyak
kegiatan industri yang macet. Keadaan seperti ini telah terjadi hingga beberapa
tahun lamanya, masyarakat kecil terombang-ambing karena keadaan yang tidak
menentu ini.
Ini juga disebabkan karena semakin
menipisnya persediaan minyak dunia termasuk minyak tanah tersebut maka hal
tersebut berimbas pada semakin melambungnya harga minyak tanah. Faktor lain
yang turut menyebabkan terjadinya kelangkaan adalah kemungkinan terjadinya
peningkatan volume konsumsi minyak mentah dari yang dialokasikan dalam APBN.
Sebagaimana diketahui bahwa alokasi volume penjualan minyak tanah disusun
dengan memperhatikan kebutuhan tiap daerah selama 1 tahun dengan asumsi-asumsi
pertumbuhan pemakaian pada tahun bersangkutan.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan
BBM termasuk minyak tanah, pemerintah perlu menganalisa dan memilih strategi
mana yang merupakan usaha untuk menjadi jalan keluar dan menentukan tindakan
alternatif yang paling baik mengatasi kelangkaan minyak tanah ini. Dalam
menganalisis dan memilih jalan keluar yang terbaik, diperlukan teknik-teknik
dari tahapan jenjang yang dapat membantu manajemen pemerintah. Teknik-teknik
perumusan strategi yang penting dapat diintegrasi ke dalam kerangka pengambilan
keputusan melalui 3 tahapan yang penting, yaitu tahap input, tahap pencocokan
dan tahap keputusan.
1.
Tahap pertama yang merupakan tahap input
merupakan tahap yang berisi informasi dalam hal ini masalah akan kelangkaan
dari minyak tanah di Indonesia.
2.
Tahap kedua yang merupakan tahap
pencocokan, berisi informasi yang dikembangkan berdasarkan yang diperoleh dari
tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan
kelemahan internal. Teknik tahap pencocokan ini meliputi : matriks Kekuatan
(Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman
(Threaths) atau disebut SWOT dan kemudian mengembangkannya ke dalam 4 jenis
strategi : Strategi SO (Stength Opportunities) Kekuatan Peluang, Strategi WO
(Weakness Opportunities) Kelemahan Peluang, Strategi ST (Strength Threats)
Kekuatan Ancaman dan Strategi WT (Weakness Threats) Kelemahan Ancaman.
a)
Strategi SO (Kekuatan Peluang)
pemerintah memanfaatkan minyak tanah yang menjadi satu barang dagang Pertamina
di Indonesia dengan menarik keuntungan dan melihat peluang yang ada di pasar
karena minyak tanah dari Pertamina memonopoli perdagangan minyak di Indonesia.
b)
Strategi WO (Kelemahan Peluang)
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan
dari peluang eksternal dalam hal ini, pemerintah memperbaiki kelemahan dengan
mengatasi kelangkaan minyak tanah dengan melakukan konversi penggunaan minyak
tanah ke bahan bakar gas dalam bentuk LPG bisa dianggap sebagai salah satu
terobosan penting dalam mengatasi rancunya pengembangan dan pemanfaatan energi,
sekaligus mengurangi tekanan terhadap RAPBN sehingga dapat menguntungkan
pemerintah. Pemerintah juga membagikan kompor serta tabung gas 3 kg secara
kepada seluruh masyarakat di daerah dengan bantuan pendataan warga oleh ketua
RT atau kepala jaga setempat, dengan harapan masyarakat bisa mengganti
penggunaan minyak tanah ke gas agar mereka tidak lagi ketergantungan pada
minyak tanah yang semakin langka.
c)
Strategi ST (Kekuatan Ancaman)
pemerintah menggunakan kekuatan strategi untuk menghindari atau mengurangi
dampak ancaman eksternal
dalam hal ini Pemerintah mengurangi ancaman-ancaman yang muncul misalnya
kenaikan harga ecer minyak tanah yang melunjak sangat jauh dari HET yang
ditetapkan Pemerintah, kenaikan ini sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggungjawab bisa juga agen, pangakalan, depot minyak tanah yang
ingin mendapatkan keuntungan lebih dari kelangkaan minyak tanah. Pemerintah pun
menggunakan kekuatan mereka yaitu mempertahakan LPG sebagai pengganti minyak
tanah tetapi belum menarik pasokan minyak tanah namun menaikan harga eceran
minyak per liternya dan terus mengawasi para oknum yang berbuat curang.
d)
Strategi WT (Kelemahan Ancaman)
merupakan taktik yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman eksternal, dalam hal ini kelemahan yaitu masyarakat belum
siap menghadapi kebijakan pemerintah untuk mengganti minyak tanah ke gas dalam
memenuhi kebutuhan memasak maupun kebiasaan cara berdagang yang tentunya sangat
berubah drastis juga adanya Gas LPG sering menimbulkan kebakaran karena tabung
gas yang bocor kemudian meledak karena kurangnya pengetahuan dari masyarakat
akan penggunaan tabung LPG, maka diperlukan adanya sosialisasi yang lebih
kepada masyarakat tentang keuntungan-keuntungan yang didapat dari penggunaan
kompor gas serta cara pemakaian dan perawatannya, dibandingkan dengan minyak
tanah dan juga perlu adanya pertanggungjawaban dari masyarakat yang telah
mendapatkan kompor dan gas secara gratis, agar implementasi kebijakan ini dapat
terlaksana dengan lancar tanpa ada kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat
itu sendiri.
Serta ancaman dalam hal ini yaitu
seperti yang telah dijelaskan dalam strategi ST tentang para oknum-oknum yang
suka berbuat curang dalam menjual minyak tanah eceran, hal ini bisa di atasi
dengan melakukan pengawasan disetiap depot, agen, dan pangkalan minyak tanah
oleh polisi pamong praja POL-PP atau jika situasi sudah sangat kacau polisi pun
dapat turun langsung atas permintaan dari Pemerintah setempat.
3.
Tahap ketiga merupakan tahap keputusan
yang menggunakan informasi dari tahap pertama dan matriks strategi dari tahap
kedua. Teknik ini dapat menyimpulkan bahwa matriks SWOT dalam hal ini strategi
SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT merupakan taktik bagus yang telah
dilaksanakan Pemerintah maupun yang akan segera dilaksanakan. Berdasarkan
penjelasan strategi-strategi tersebut kita semua dapat juga mengetahui bahwa
apa yang menjadi ancaman dan kelemahan dari kelangkaan minyak tanah dapat
diatasi dengan peluang dan kekuatan yang menjadi strategi manajemen Pemerintah.
Dengan
adanya penerapan strategi manajemen Pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak
tanah di Indonesia dalam hal ini juga di Sulawesi Utara, Pemerintah dapat
membantu alam dalam penyediaan minyak bumi untuk masa yang akan datang selain
itu juga dapat mengalokasikan anggaran BBM bersubsidi dalam hal ini minyak
tanah kepada masyarakat sebagai sebuah kebutuhan dasar sehingga dapat
terjangkau oleh daya beli masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan
rendah sehingga di dalam APBN nanti realisasi anggaran subsidi BBM secara
nominal dapat mengalami kenaikan dan dapat berdampak baik bagi kemajuan
perekonomian Negara kita Indonesia.
F. Tindakan-Tindakan
Pemerintah Untuk Menaggulangi Kenaikan Minyak Tanah
Pemerintah juga tengah menyiapkan
program kompensasi untuk masyarakat miskin, setelah kebijakan menaikan harga
BBM bersubsidi diambil. Salah satu program yang akan diambil adalah Bantuan
Tunai Langsung (BLT). Namun banyak pengamat menyatakan program tersebut
memiliki banyak kelemahan. Mungkin pemerintah mempertimbangkan bagaimana daya
mereka (penduduk miskin) yang sudah sedemikian rendah tersebut dibantu BLT.
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR
Harry Azhar Aziz mengatakan jika pemerintah menggunakan skenario kenaikan harga
BBM 28,7 persen pada 1 Juni, akan dihemat hingga Rp 25 triliun. ”Sebagaian
dialokasikan untuk BLT Rp 11,5 triliun dan Rp 8,4 triliun untuk mengurangi
defisit dari 2,1 persen PDB (Produk Domestik Bruto) menjadi 1,9 persen,” kata
Harry.
Namun, Harry menyatakan agar
defisit tetap berada di posisi 2,1 persen PDB. Dengan demikian dana Rp 8,4
triliun bisa digunakan program-program padat karya. Salah satu simulasi
kenaikan harga BBM yang sudah diterima DPR adalah harga premium dinaikan dari
harga Rp 4.500,- per liter menjadi Rp 6.000,- per liter. Lalu harga solar dari
Rp 4.300,- per liter menjadi Rp 5.500,- per liter dan minyak tanah dari Rp
2.000,- per liter menjadi Rp 4.000,- per liter.
Harga solar dan minyak tanah bersubsidi dipastikan tidak bisa turun mengikuti harga premium. Ini dikarenakan harga keekonomian solar dan minyak tanah masih diatas harga subsidi. Sesuai keputusan pemerintah, mulai hari ini harga premium (bensin) bersubsidi turun Rp 500,- sehingga menjadi Rp 5.500,- per liter. Tetapi harga solar dan minyak tanah bersubsidi tetap Rp 5.500,- per liter dan Rp 2.500,- per liter.
Harga solar dan minyak tanah bersubsidi dipastikan tidak bisa turun mengikuti harga premium. Ini dikarenakan harga keekonomian solar dan minyak tanah masih diatas harga subsidi. Sesuai keputusan pemerintah, mulai hari ini harga premium (bensin) bersubsidi turun Rp 500,- sehingga menjadi Rp 5.500,- per liter. Tetapi harga solar dan minyak tanah bersubsidi tetap Rp 5.500,- per liter dan Rp 2.500,- per liter.
Biasanya harga perekonomian BBM
bersubsidi dihitung berdasarkan rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia
Crude Price/ICP) pada bulan sebelumnya. Harga rata-rata ICP sepanjang November
mencapai USD 49,32 per barel. ”dengan harga itu, perekonomian solar dan minyak
tanah masih lebih mahal,” kata Purnomo.
Untuk 2009, pemerintah akan memakai
dua asumsi dalam menentukan harga BBM bersubsidi, yaitu harga keekonomian dan
besaran subsidi. Ini memungkinkan harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan
harga minyak mentah. Terkait harga keekonomian, pemerintah akan melihat satu
bulan sebelumnya sebagai acuan. Sedangkan asumsi pagu subsidi dengan menetapkan
pad aangka tertentu. Artinya, harga BBM bersubsidi akan naik kalau sudah
melewati pagu subsidi yang ditetapkan, dan sebaliknya turun kalau masih ada
sisa.
Saat ini Purnomo juga menyusun
aturan formula BBM bersubsidi yang rencananya akan dirilis dalam bentuk
Keputusan Menteri ESDM. Dalam aturan itu, akan disebutkan harga maksimum
premium Rp 6.000,- per liter dan solar Rp5.500,- per liter. Melalui pembatasan
tersebut, berapa saja tingginya harga miyak mentah Indonesia, harga premium dan
solar tidak akan lebih tinggi dari Rp6.000,- dan Rp5.500,- perliter.
Tetapi anggota Organda secara
sepakat tidak menurunkan tarir pada 1 Desember nanti. Sebab, penurunan harga
premium sebenarnya ditujukan untuk semua pihak, termasuk pengguna mobil
pribadi. Sedangkan modal angkutan umum kebanyakan justru menggunakan solar dan
sebagian gas. Dapat disimpulkan pemakaian solar lebih banyak dari pada
pemakaian premium, maka penurunan Rp 500,- tidak berpengaruh bagi mereka.
Dephub sudah melakukan pembahasan
dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) terkait penyesuaian tarif angkutan
umum pada 1 Desember. Namun disimpulkan harga premium Rp500,- per liter hanya
mempengaruhi 3,4 persen komponen tarif. Dampak berbeda mungkin terjadi apabila
yang diturunkan harga solar. Karena itu Organda bersikeras tidak menurunkan
tarif angkutan umum meski harga premium turun. Itu juga dipertimbangkan atas
kondisi akhir-akhir ini. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menyentuh Rp
12.000 per dolar AS menyebabkan harga suku cadang meningkat 100%.
Salah satu pendapat masyarakat sewaktu kami tanya dalam antrian di pangkalan minyak tanah, ia menuturkan apa yang diputuskan pemerintah walaupun besarannya dianggap tidak besar, adalah upaya nyata pemerintah dalam mendengar seruan masyarakat, juga untu membantu meringankan beban ekonomi mereka, meskipun kelangkaan masih sering terjadi dan menyulitksn mereka. Dan dalam harapan mereka segala aspek yang terkait soal penurunan harga itu dapat menjadikan harga-harga lainnya turun pula seperti biaya produksi dan transportasi.
Salah satu pendapat masyarakat sewaktu kami tanya dalam antrian di pangkalan minyak tanah, ia menuturkan apa yang diputuskan pemerintah walaupun besarannya dianggap tidak besar, adalah upaya nyata pemerintah dalam mendengar seruan masyarakat, juga untu membantu meringankan beban ekonomi mereka, meskipun kelangkaan masih sering terjadi dan menyulitksn mereka. Dan dalam harapan mereka segala aspek yang terkait soal penurunan harga itu dapat menjadikan harga-harga lainnya turun pula seperti biaya produksi dan transportasi.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab
kenaikan minyak tanah ini adalah melonjaknya harga minyak dunia yang sangat
tinggi hingga kisaran 147 dolar AS per barel, padahal harga stabil dari minyak
dunia adalah 60 dolar AS per barel. Dalam hal ini kelompok yang paling terkena
dampaknya adalah masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, produsen skala
menengan dan kecil (pedagang macam-macam masakan, gorengan dan lain-lain), dan
transportasi.
Tetapi dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah mencanangkan program Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperuntukan penduduk miskin kebawah, meskipun jumlah nominal yang diberikan tidak terlalu besar. Selain itu pemerintah juga memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri secara terbatas, karena hal tersebut bertujuan untuk mengamankan APBN 2008 dan 2009.
Tetapi dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah mencanangkan program Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperuntukan penduduk miskin kebawah, meskipun jumlah nominal yang diberikan tidak terlalu besar. Selain itu pemerintah juga memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri secara terbatas, karena hal tersebut bertujuan untuk mengamankan APBN 2008 dan 2009.
B. Saran
Sebaiknya dalam menaikan harga
apapun terutama harga bahan atau kebutuahan pokok, pemerintah memikirkan
dampak-dampak yang akan terjadi terhadap masyarakat, terutama masyarakat
berpenghasilan menengah kebawah setelah kenaikan harga tersebut. Selain itu
pemerintah juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat secara terperinci apa
penyebab kenaikan tersebut agar pemerintah tidak terlalu disalahkan oleh
masyarakat. Dan dalam pendataan untuk program bantuan seperti BLT pemerintah
diharapkan memperoleh data yang relevan agar tidak terjadi kesalahan siapa yang
seharusnya menerima dan siapa yang tidak harus menerima
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan ridho-NYA sehingga laporan yang
berjudul “Kelangkaan
Minyak Tanah Di Indonesia” dapat
terselesaikan tanpa kendala yang berarti. Penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepada
Kepala Sekolah SMK N 1
Purwodadi
2. Wali
kelas XI AP3
3. Guru IPS
4. Teman
– teman kelas XI AP3
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Lapora IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Selain itu, laporan penelitian ini dibuat untuk memberikan informasi bagi
pembaca mengenai, “Kelangkaan
Minyak Tanah Di Indonesia”.
Penyusun mengharap kritik yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi penyempurnaan penyusunan karya
tulis pada masa mendatang.
Harapan penyusun, semoga karya tulis ini
dapat memberikan manfaat bagi penyusun pada
khusuusnya dan pembaca pada umunya yang
berhubungan dengan Kelangkaan
minyak tanah di
Indonesia.
Purwodadi, 29 Agustus 2013
Penyusun
Audina Nurhasnia
MOTTO
Buku
adalah jendela dunia.
Jadilah
orang yang mulia,orang yang bisa memaafkan
kesalahan orang lain.
Jangan
bahagiakan orang lain dengan dustamu tapi bahagiakan orang lain dengan
kejujuranmu.
Janganlah
bertekuk lutut pada suatu masalah,bertekuk lututlah dengan Tuhanmu.
Jangan
takut dibilang bodoh,karena seseorang tidak mungkin pintar dalam segala hal dan
seseorang yang bodoh tidak mungkin bodoh dalam semua hal.
Jadilah
yang terbaik meski bukan yang pertama.
Jangan
pernah menyerah sebelum berusaha.
Jadikanlah
harimu lebih baik dari sebelumnya dan jadikanlah
orang yang kau cinta bangga.
Janganlah
kamu terpuruk dalam masa lalu tapi berfikirlah untuk hari esok yang lebih baik.
Wujudkan
masa depan yang lebih cerah tuntutlah ilmu tanpa pantang menyerah.