Minggu, 07 Mei 2017

PRAKTIKUM PSIKOLOGI EKPERIMEN





PSIKOLOGI EKSPERIMEN

 
 






Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada saya. Sehingga saya mampu menyelesaikan laporan eksperimen dengan judul “Psikologi Eksperimen“ . Laporan ini saya buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Psikologi Eksperimen.
Penyusunan laporan ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
                                                                                    Semarang, 30 Oktober 2016

                                                                                                Penyusun



PUZZLE
1.      Permasalahan
Dalam proses berfikir untuk memecahkan suatu masalah, seseorang akan berusaha menggunakan petunjuk-petunjuk (guide) yang ada sebagai pegangan untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi. Seberapa besar pengaruh penggunaan petunjuk tersebut pada proses berfikir individu dan waktu pemecahan masalah dibandingkan dengan tidak menggunakan petunjuk, merupakan masalah yang akan dibahas.
2.      Hipotesis
Jika seseorang diberi 3 jenis puzzle (tanpa guide, dengan semi guide, dan dengan guide) maka waktu pemecahan masalah puzzle tanpa guide akan lebih lama dari puzzle dengan semi guide, dan waktu pemecahan masalah puzzle dengan semi guide akan lebih lama dari puzzle dengan guide.
3.      Variabel Independen
Jenis puzzle : (a) tanpa guide, (b) semi guide, (c) dengan guide.
4.      Variabel Dependen
Waktu pemecahan masalah, diukur sejak subyek mulai mengerjakan sampai berhasil menyusun puzzle menjadi bentuk yang benar.
5.      Bahan dan Peralatan
·      Puzzle tanpa guide, dengan semi guide, dan dengan guide.
·      Stopwatch
·      Formulir jawaban dan alat tulis
6.      Rancangan Eksperimen
Rancangan tiga kelompok dengan random asssignment
                                    K1       X1       Y        
            R                     K2       X2       Y
                                    K3       X3       Y        
XI        : Perlakuan dengan jenis puzzle tanpa menggunakan guide
X2       : Perlakuan dengan jenis puzzle dengan semi – guide
X3       : Pelakuan dengan jenis puzzle dengan menggunakan guide
Y         : Observasi, waktu pemecahan masalah
7.      Prosedur Eksperimen
a)      Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter.
b)      Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak terasa kaku dan menegangkan.
c)      Eksperimenter membaca petunjuk untuk mengerjakan tes puzzle dengan instruksi sbb :
“Dihadapan anda ada suatu pola tertentu yang sebentar lagi akan kami rusak. Tugas anda adalah menyusun kembali pola yang telah dirusak tersebut sehingga kembali berbentuk seperti semula. Perhatikan baik-baik, kemudian kerjakanlah seteliti mungkin setelah kami beri tanda untuk mulai”.
8.      Data untuk analisis statistik
DATA INDIVIDUAL 1
Subyek                 : Muhamad Faiza
Eksperimen          : Ulin
Observer               : Vicky
Timer                    : Isabela
Hasil Observasi    :
Tabel 1.1
TABEL INDIVIDUAL 1

Waktu (Detik)
Error
A
B
C
A
B
C
26,21
6,25
2,54
3
2
0




Tabel 1.2
TABEL OBSERVASI
A
B
C
Kebingungan
Menggerakan kepala
Berbicara sendiri
Garuk-garuk kepala
Memejamkan mata
Yakin
Mengangguk-angguk
Menggaruk pipi
Menggeserkan remot AC
Melirik kelompok sebelah
Menjulurkan lidah

DATA INDIVIDUAL 2
Subyek                 : Riki
Eksperimen          : Audina
Observer               : Oktavi dan Zumaroh
Timer                    : Fajar
Hasil Observasi    :
Tabel 1.3
TABEL INDIVIDUAL 2

Waktu (Detik)
Error
A
B
C
A
B
C
26,12
9,51
3,05
2
0
0

Hasil observasi :
Tabel 1.4
TABEL OBSERVASI
A
B
C
Kebingungan
Tenang
Teliti
Tangan Gemetar
Ragu-ragu
Tenang
Santai
Teliti
Lumayan lebih cepat
Tenang
Santai
Teliti
Lebih yakin
Lebih cepat




Tabel 1.5
DATA KELOMPOK

Subyek
A
B
C
TOTAL
XA
X
XB
X
XC
X
Fafa
3
9
2
4
0
0
5
13
Riki
2
4
0
0
0
0
2
4
Total
5
13
2
4
0
0
7
17

Keterangan :
A    : Puzzle tanpa guide
B     : Puzzle semi guide
C     : Puzzle dengan guide
n     : 2
N    : Jumlah subyek (6)
K    : Jumlah Pelakuan (3)
XA : Jumlah error A (Subyek 1, & 2)
XB  : Jumlah error B (Subyek 1, & 2)
XC  : Jumlah error C (Subyek 1, & 2)
a      : 2

9.      Analisis Data
Dengan Anova 1 jalur (ditindaklanjuti dengan t-tes) untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu pemecahan masalah puzzle dengan guide, puzzle semi-guide, dan puzzle tanpa guide.


A
B
C
Total (t)
5
2
0
7
13
4
0
17
N
2
2
2
6

Rumus analisis data Anova satu jalur :
1)      Jkt =  
= 17 –  
= 17 –
= 17 – 8, 17
= 8,83
2)    Jkd =  
= 17 –
= 17 –
= 17 – 14,5
= 2,5
3)      Jka =         
= +                                              
= 14,5 – 8,17
= 6,33
4)      Dbd = N – a
= 6 – 2
= 4
5)      Dba = a – 1
= 2 – 1
= 1
6)      Mkd =
=
= 0,625
7)      Mka =
=
= 6,33
8)    FoA =
=
= 10,128

TABEL 1.6
TABEL RINGKASAN ANOVA
Jumlah Variasi
dk
Jumlah Kuadrat
Rata-rata Kuadrat
F
Antar Kelompok
Dalam Kelompok
1
4
6,33
2,5
6,33
0,625
10,128
Total
5
8,83



Membandingkan F hitung dengan F tabel :
·         Pada taraf signifikansi 5% atau alpha 0,05
F (1,4) = 7,71
·         Pada taraf signifikansi 1% atau alpha 0,01
F (1,4) = 21,20
·         Dengan demikian F hitung sebesar 10,128 > 7,71 pada taraf signifikansi 5% dan 10,128 < 21,20 pada taraf signifikansi 1%, yang berarti Ho ditolak dan menerima Ha. Hal ini menunjukan ada perbedaan yang signifikansi antara waktu pemecahan masalah puzzle tanpa guide, puzzle semi-guide, dan puzzle dengan guide.
9)      Uji lanjutan t-tes

A
B
C
Total
5
2
0
7
13
4
0
17
N
2
2
2
6
2,5
1
0
3,5

·         tAB =
=
=
=
= 1,89
1,89 < 2,78 pada taraf signifikansi 5% , 1, 89 < 4,60 pada taraf signifikansi 1%. Maka tidak ada perbedaan antara puzzle tanpa guide dengan puzzle semi-guide.
·         tAC =
=
=
=
= 3,16
3,16 > 2,78 pada taraf signifikansi 5%, 3,16 < 4,60 pada taraf signifikansi 1%. Maka ada perbedaan yang signifikan antara waktu pemecahan masalah puzzle tanpa guide dengan puzzle dengan guide dimana puzzle dengan guide lebih tinggi dari puzzle tanpa guide.
·         tBC =
=
=
=
= 1, 26
1,26 < 2,78 pada taraf signifikansi 5% 1,26 < 4,60 pada taraf signifikansi 1%. Maka tidak ada perbedaan antara waktu pemecahan masalah puzzle semi-guide dengan puzzle dengan guide.
10.  Kesimpulan
Fafa dan Riki seebagai subyek eksperimen diberikan puzzle untuk dikerjakannya setelah diacak oleh eksperimenter. Puzzle tersebut memiliki tingkatan yaitu tanpa guide, semi-guide, dan dengan guide. Pelakuan  test pada subyek yang berbeda berpengaruh pada hasil penyelesaiannya. Adapun perubahan-perubahan yang ditunjukan subyek yang pertama saat subyek mengerjakan puzzle tanpa guide, subyek terlihat kesusahan dan kebingungan, subyek juga mengalami beberapa kesalahan dan menyebabkan subyek menjadi ragu-ragu, satu persatu subyek melihat, mengukur potongan puzzle untuk dipasangkannya. Tetapi, subyek mengontrol dirinya untuk tetap tenang dan teliti. Yang kedua saat semi-guide, subyek terlihat lebih cepat dan yakin karena terdapat bantuan gambar maupun sedikit. Yang terakhit dengan guide, subyek terlihat lebih santai mengerjakannya juga lebih cepat dan yakin sehingga subyek menyelesaikannya dengan waktu yang singkat daripada tahap 2.

11.  Kegunaan dalam kehidupan sehari-hari
a.       Meningkatkan kemampuan berfikir dan membuat seseorang berkonsentrasi karena melatih sel-sel otak untuk berkembang dalam kemampuan berpikirnya.
b.      Koordinasi mata dan tangan, untuk mengembangkan kemampuan motorik dan menambah kemampuan kognitif.
c.       Meningkatkan ketrampilan kognitif artinya seseorang mempunyai ketrampilan yang mampu untuk belajar dan menyelesaikan masalah.
d.      Melatih kesabaran artinya melatih kesabaran dalam menyelesaikan tantangan atau masalah
e.       Untuk mengetahui seberapa besar subyek dapat memecahkan suatu masalah dengan tahapan yang berbeda.

12.  Kesan-kesan selama praktikum
a.       Secara fisik dan lingkungan
Ruang praktek yang digunakan untuk melakukan eksperimen tidak terlalu sempit, kehadiran AC di dalam ruangan cukup membantu menyejukkan. Suasana di ruangan juga nyaman dan santai karena jumlah peserta yang hanya 9 mahasiswa yang menjadikan suasana tidak terlalu penuh dan tidak menjadi tegang yang mengakibatkan subyek tidak canggung dalam melakukan praktikum.
b.      Psikologis
Subyek terlihat tenang dan teliti meski terkadang kebingungan membayangkan bentuk apa yang tepat. Subyek juga memperlihatkan kebingungannya dengan tangan gemetar tetapi subyek menekan dirinya untuk tetap tenang dan teliti, meskipun sekedar berhenti sejenak untuk menghela nafas, dengan demikian subyek tetap berjuang untuk menyelesaikan puzzle tersebut.










PIN BOARD
1.      Permasalahan
Ingin mempelajari reaksi seseorang yang dihadapkan pada tugas yang membutuhkan kecepatan dan kecekatan tangan.
2.      Hipotesis
Jika seseorang diberi pin board dengan pola lubang tertentu, maka waktu reaksinya subyek untuk menyelesaikan tugas akan berbeda dengan waktu reaksi standart.
3.      Variabel Independen
Pola lubang-lubang pin board yang menjadi stimulus.
4.      Variabel Dependen
a)      Waktu reaksi (kecepatan) subyek untuk menyelesaikan tugas.
b)      Jumlah keslahan yang dilakukan (kecekatan).
5.       Bahan dan Peralatan
·         Pin Board Apparatus
·         Stopwatch
·         Addo Check
·         Formulir pencatatan hasil dan alat tulis
6.      Rancangan Eksperimen
The one shot care study
X                             Y
X  : Perlakuan dengan pola lubang pin board tertentu.
Y  : Observasi berupa waktu reaksi dan jumlah kesalahan yang dilakukan.
7.      Prosedur Eksperiemen
a)      Subyek duduk pada kursi yang telah disediakan, berhadapan dengan eksperimenter.
b)      Eksperimenter melakukan pendekatan kepada subyek sehingga suasana tidak terasa kaku dan menegangkan.
c)      Eksperimenter membacakan petunjuk untuk mengerjakan tes pin board dengan instruksi sbb :
“Dihadapan anda terdapat papan berlubang dengan stik – stik pendek yang ukurannya sesuai dengan lubang – lubang tersebut. Terdapat 10 lajur, dengan setiap lajurnya terdiri dari 10 lubang. Tugas anda adalah memasukkan stik – stik pendek tersebut ke dalam lubang – lubang dalam satu lajur secara berurutan, mulai dari lubang teratas sampai lubang – lubang terbawah. Jagalah agar stik – stik tersebut tidak terjatuh pada saat anda memasukkan ke dalam lubang. Bila anda mendengar suata ketukan, kami minta anda berhenti mengisi lubang – lubang pada jalur tertentu dan berpindah untuk memulai mengisi lubang – lubang pada lajur berikutnya.”
d)     Waktu raksi ditetapkan dengan cara menghitung jumlah stik yang terisi dalam masing-masing lajur (N) dan menstransformasikannya ke waktu reaksi standar (yaitu 10 detik) dengan formula (10/N) x 10 detik.
e)      Selama percobaan, jumlah stik yang jatuh pada setiap pengisian lubang pada jalur tertentu dicatat, dan perilaku subyek (gugup/tenang, tergesa-gesa/berhati-hati, ceroboh/teliti) pada saat mengerjakan tugas juga diobservasi dan dicatat.

8.      Data untuk analisis statistik
TABEL 2.1
DATA INDIVIDUAL 1
Subyek                 : Ulin
Eksperimenter      : Isabela
Observer               : Fafa
Timer                    : Ulin
Hasil Observasi    :




Lajur
Lubang yang terisi
Waktu Reaksi (10/N) x 10 dtk
Jumlah Kesalahan
Observasi
1
10
10/10 x 10 = 10

tegang
2
9
10/9 x 10 = 11,11

tegang
3
7
10/7 x 10 = 14,28

tegang
4
7
10/7 x 10 = 14,28

gerogi
5
7
10/7 x 10 = 14,28

gerogi
6
6
10/6 x 10 = 16,66

tegang
7
6
10/6 x 10 = 16,66

gemetar
8
8
10/8 x 10 = 12,5

Terburu-buru
9
6
10/6 x 10 = 16,66
1
Terburu-buru
10
4
10/4 x 10 = 25
1
Terburu-buru
Total
151,43
2


TABEL 2.2
DATA INDIVIDUAL 2
Subyek                 : Fajar
Eksperimenter      : Riki
Observer               : Zumaroh dan Oktavi
Timer                    : Audina
Hasil Observasi    :

Lajur
Lubang yang terisi
Waktu Reaksi (10/N) x 10 dtk
Jumlah Kesalahan
Observasi
1
8
10/8 x 10 = 12,5

tegang
2
6
10/6 x 10 = 16,66
1
tegang
3
7
10/7 x 10 = 14,28
1
tegang
4
6
10/6 x 10 = 16,66
1
tegang
5
6
10/6 x 10 = 16,66

Terburu-buru
6
7
10/7 x 10 = 14,28

Terburu-buru
7
8
10/8 x 10 = 12,5

Terburu-buru
8
7
10/7 x 10 = 14,28

Terburu-buru
9
7
10/7 x 10 = 14,28

Terburu-buru
10
9
10/9 x 10 = 11,11

Terburu-buru
Total
143,21
3




TABEL 2.3
DATA KELOMPOK
No
Subyek
Mean Waktu Reaksi
Mean Jumlah Kesalahan
Waktu Reaksi Standar
1
Ulin
151,43/10 = 15,143
2/10 = 0,2
10
2
Fajar
143,21/10 = 14,321
3/10 = 0,3
10

9.      Analisis Data
Data Individu
1.      Subyek 1 Ulin
Selisih waktu = waktu rata – rata – waktu standar
=  15, 143 – 10
= 5, 143
2.      Subyek 2 Fajar
Selisih waktu = waktu rata – rata – waktu standar
= 14,321 – 10
= 4,321
Data Kelompok
Mean Waktu Reaksi =
=
=
= 4,732
Selisih Waktu (kelompok) = Waktu rata-rata – waktu standar
= 15, 143 + 14,321 - 10
= 19,464
10.  Kesimpulan
Subyek eksperimen diberikan pin board untuk dikerjakan setelah di ambil stiknya oleh eksperimenter. Subyek harus mengisi lubang-lubang tersebut dengan waktu 10 detik setiap 1 lajurnya. Pada awal-awal lajur subyek sangat berkosentrasi mengisi lubang tersebut. Tanpa ada kesalahan. Namun berjalannya lajur subyek mulai tegang dan hilang kosentrasi subyek mulai lambat dan kecepatannya berkurang karena tergesa-gesa, subyek pun melakukan kesalahan dalam memasukan stik ke dalam lubang.

11.  Kegunaan Dalam Kehidupan Sehari-hari
a)      Melatih motorik halus
b)      Melatih emosi dalam menghadapi banyak tugas yang membutuhkan kecepatan dan kecekatan tangan.
c)      Koordinasi mata dan tangan, untuk mengembangkan kemampuan motorik dan menambah kemampuan kognitif.
d)     Membantu meningkatkan tingkat konsentrasi dalam hal ketepatan dan kecepatan
e)      Melatih ketelitian seseorang dalam mengerjakan tugas.
12.  Kesan – kesan Selama Praktikum
a)      Secara fisik dan lingkungan
Ruang praktek yang digunakan untuk melakukan eksperimen tidak terlalu sempit, kehadiran AC di dalam ruangan cukup membantu menyejukkan. Suasana di ruangan juga nyaman dan santai karena jumlah peserta yang hanya 9 mahasiswa yang menjadikan suasana tidak terlalu penuh dan tidak menjadi tegang yang mengakibatkan subyek tidak canggung dalam melakukan praktikum.
b)      Psikologis
Subyek terlihat tegang karena pada tes ini kecepatan dan ketepatan sangat di butuhkan untuk mengisi jalur-jalur dengan penuh. Dengan waktu 10 detik untuk berganti ke jalur berikutnya membuat subyek merasa terburu-buru dan panik, terkadang subyek menghela nafas untuk menambah kecepatan pada lajur berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2004). Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Cahyaningsih. 2013. Penerapan Metode Bermain dengan Media Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar. repository.uksw.edu>bitstream. Diakses tanggal 2 November 2016
Sales. 2016. Pondok Dukatif. Pondokdukatif.com>b-031_pinboard.com. diakses tanggal 2 November 2016