Rabu, 04 September 2013

kenaikan minyak tanah



BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap Negara tentunya akan menjalankan berbagai program pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Kehidupan masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi yang ideal menjadi dambaan setiap warga masyarakat. Oleh sebab itu wajar apabila berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan kondisi tersebut. Disamping itu berbagai upaya juga dilakukan untuk menghilangkan atau minimal mengantisipasi dan mengeliminasi faktor-faktor yang menghalangi pencapaian kondisi ideal tersebut. Fenomena yang disebut sebagai masalah sosial di anggap kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial.
Di Negara yang sudah maju dan mapan dalam bidang ekonomi, jumlah pengeluaran belanja rumah tangga yang tinggi bukanlah menjadi persoalan karena didukung dengan pendapatan individu yang tinggi pula. Tetapi di Negara berkembang seperti Indonesia yang merupakan Negara agraris di mana sebagian besar pendapatan penduduknya berasal dari sektor pertanian terkadang jumlah pengeluaran rumah tangga yang tinggi tidak seimbang dengan jumlah pendapatan individu yang rendah.
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki pendapatan yang rendah sedangkan pengeluaran untuk sehari – hari mereka cukup tinggi, sehingga menyebabkan banyaknya masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Pendapatan yang rendah dapat mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi rendah.
B.     PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini khususnya membahas masalah kelangkaan minyak tanah dan hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
1.      Apa penyebab kenaikan dan kelangkaan minyak tanah?
2.      Dampak apa sajakah yang timbul akibat kenaikan dan kelangkaan minyak tanah ini?
3.      Bagaimana tindakan pemerintah untuk menanggulanginya?
C.    MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Mendiskripsikan kenaikan dan kelangkaan minyak tanah.
2.      Mendiskripsikan masalah yang timbul akibat kenaikan dan kelangkaan minyak tanah.
3.      Untuk mengetahui pemerintah untuk menaggulangi.
D.    METODE PENGUMPULAN DATA
Data untuk makalah ini dikumpulkan dari berbagai sumber, baik dari internet ataupun buku sehingga data yang dihasilkan bervariasi dan akan menghasilkan informasi yang berbeda-beda.
BAB II
PENGERTIAN
A.    Pengertian Kelangkaan Menurut Ilmu Ekonomi
(Pengertian Kelangkaan menurut Ilmu Ekonomi) – Apa yang yang di maksu dengan Kelangkaan ? Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita.
Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
1.      Terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
2.      Terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
B.     Masalah Kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Kebutuhan masyarakat yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk :
1.      Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
2.      Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
3.      Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang
1.      Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2.      Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
Faktor-faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.



C.    Faktor Penyebab Kelangkaan Ekonomi
1.      Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
Di alam telah banyak tersedia banyak benda yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun karena tidak semua benda tersebut dapat segera diperbaharui , maka jumlahnya pun terbatas. Misalnya minyak bumi dan barang-barang tambang lainnya yang memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk memperbaharuinya
.
2.      Kerusakan Sumber Daya Alam akibat ulah manusia. Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mengakibatkan banjir.
3.      Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya yang ada
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain
.
4.      Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan. Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas.
5.      Untuk mengatasi kelangkaan maka yang harus dilakukan adalah
a.       Mengefisiensikan penggunaan sumber daya
b.      Mencari alternatuif lain untuk mengatasi kelangkaan dengan menciptakan barang pengganti/ substitusi (WHAT).
c.       Lama produksi sumber daya di persingkat dengan IPTEK  dan pengembangan kemampuan SDM (HOW).
d.      Menjaga sirkulasi Sumber daya.

D.    Faktor-Faktor Produksi yang Tersedia Dalam Perekonomian
Faktor-Faktor Produksi yang Tersedia Dalam Perekonomian Dibedakan Kepada Empat Jenis yaitu :
1.      Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2.      Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3.      Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4.      Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.

BAB III

KELANGKAAN MINYAK DI INDONESIA

A.    Kelangkaan Minyak Tanah di Indonesia

Minyak tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting dalam kehidupan manusia terutama di kalangan keluarga berpenghasilan menengah ke bawah khususnya Indonesia. Mereka lebih memilih untuk menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar dikarenakan harga minyak tanah lebih murah dibandingkan dengan gas elpiji. Selain itu, ada sebagian warga yang takut meggunakan gas elpiji karena maraknya kebocoran gas yang mengakibatkan kebakaran di sejumlah daerah. Oleh karena itu,mereka lebih memilih untuk menggunakan minyak tanah meskipun waktu mereka untuk memasak lebih lama dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji.
Namun , beberapa bulan terakhir ini minyak tanah sangat sulit ditemukan di berbagai daerah. Bahkan ada yang rela menunggu antrean panjang untuk mendapatkan minyak tanah dan itupun harga nya telah melambung tinggi. Kelangkaan ini tentunya sangat mengecewakan warga yang benar benar membutuhkannya.Saya mengambil sebuah sumber tentang kelangkaan minyak tanah di salah satu daerah di Indonesia.
Warga Montong Kesulitan Minyak Tanah Kamis, 18 Agustus 2011 22:13 WIB
Metrotvnews.com, Lombok Barat: Ratusan warga Montong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, antre berjam-jam untuk mendapatkan 2,5 liter minyak tanah. Sudah dua pekan lebih Pulau Lombok mengalami kelangkaan minyak tanah.
B.     Penyebab Kenaikan dan Kelangkaan Minyak Tanah
Memperkirakan harga minyak mentah selama 2009 akan mengalami penurunan. Namun penurunan itu akan tidak berarti akibat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), sehingga dampak kerancangan anggaran dan pendapatan negara (RAPBN) 2009 tidak cukup signifikan. ”asumsi harga minyak memang bisa ditekankarena harga kan memang turun. Tapi ini akan terkompensasi oleh konsumsi yang tinggi”, kata Kepala BKF Depkeu Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa (12/8). Menurut dia, jika konsumsi BBM bersubsidi dapat ditekan sehingga banyak mencapai sekitar 38,9 juta kiloliter pada 2009, maka pemerintah akan mendapatkan tambahan pendapatan yang signifikan. Upaya untuk mengerem peningkatan konsumsi BBM bersubsidi, salah satunya adalah dengan melanjutkan program konversi energi dari BBM, terutama minyak tanaha ke gas elpiji.
Sampai dengan Juli 2008, konversi minyak tanah baru mencapai 30% dari target 1 juta kiloliter. Kalau bisa dipercepat, berarti akan mengurangi konsumsi minyak tanah. Ini karena yang paling besar subsidinya adalh minyak tanah, upaya meneruskan program konversi itu, antara lain dengan penyediaan tabung gas dan sosialisasi yang lebih cepat.
Terkait dengan anggaran untuk subisidi, APBNP 2008 mengalokasikan dana sebesar Rp 234,41 triliun. Ini terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun, subsidi listrik Rp 60,29 triliun, subsidi pangan Rp 8,59 triliun, subsidi pupuk Rp 7,81 triliun, subsidi benih Rp 2,15 triliun, public service obligation (PSO) Rp 1,73 triliun, subsidi bunga kredit programRp 2,15 triliun, subsidi minyak goreng melalui operasi pasar Rp 500 miliar, subsidi kedelai Rp 500 miliar, dan subsidi pajak Rp 25 triliun. Subsidi BBM sebesar Rp 126,82 triliun didasarkan pada parameter perhitungan volume premium 16,98 juta kiloliter, minyak tanah 7,56 juta kiloliter, minyak disel atau solar 11 juta kiloliter, volume minyak tanah dikonversi ke elpiji sebesar 2,01 juta kiloliter, dan alpha sebesar 9%. ”Karena itu masyarakat bisa berharap harga solar dan minyak tanah dapat diturunkan, asalkan harga minyak dunia stabil pada kisaran 60 dolar AS per barel,” kata Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzzeta. Selain itu pemerintah tidak menutup kemungkinan yang ada setelah harga minyak dunia turun dari level tertinggi 147 dolar AS pada Juli lalu menjadi dibawah 70 dolar AS saat ini.
Di lain pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2008 kemungkinan akan mengejutkan. Ini mengingat banyaknya pengamat mapun ekonomi yang memprediksikan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi pad Mei 2008 lalu.
Kebanyakan orang melihat negatif kenaikan harga BBM. Tetapi yang jarang direnungkan adalah bahwa dampak kenaikan harga BBM dominannya pada bulan Juni, padahal kuartal itu adalah bulan April, Mei, dan Juni. Suasana pada April dan Mei, sedangkan pada saat itu harga BBM normal tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Namun, pemerntah diminta menaikkan harga BBM secara bertahap, tidak sekaligus mencapai 30%. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Thomas Darmawan, Selasa (6/5).
C.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemacetan Distribusi Minyak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemacetan distribusi minyak antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Tingkat kenaikan konsumsi minyak tanah yang relative lebih besar daripada tingkat kenaikan produksi minyak dalam negeri.
Ini berarti adanya ketidakseimbangan antara banyaknya konsumen dengan hasil produksi. Hal inilah yang menyebabkan kelangkaan di dalam ilmu ekonomi. Salah satu aspek krusial dalam pemahaman terhadap SDA adalah memahami juga kapan SDA tersebut akan habis..Keadaan ini berarti untuk waktu sekarang dan kemudian permintaan akan minyak tanah akan lebih besar daripada penawaran hasil dalam negeri. Hal ini akan merupakan tekanan terus menerus bagi pasaran minyak tanah jika tidak di kompensir dengan penambahan impor (pengurangan ekspor) daripada kerosin yang proporsional.
2.      Agen minyak tanah mempunyai peranan penting dalam pasaran kerosin.
Di dalam hal ini peran perusahaan sangat penting. Pengawasan dari perusahaan-perusahaan minyak atas penjualan hasil-hasilnya terbatas. Sehingga, agen ini dapat memanfaatkan situasi ini. Karena kurangnya pengawasan, mereka dapat dengan mudah menjalankan perdagangan bebas. Sehingga, dengan kebebasan yang seperti ini mereka akan bebas bergerak membeli dimana harga minyak tanah rendah dan menjual ke daerah-daerah dimana mereka dapat memperoleh keuntungan bersih yang paling besar.
Oleh karena itu, jika ada pelanggaran seperti ini maka harus ada tindak tegas dari pemerintah bagi mereka yang telah menimbun hasil produksi tersebut. Terutama bagi perusahaan yang telah dirugikan akan secara lebih tegas membawa persoalan ini ke pihak yang berwajib. Karena kejadian ini tidak hanya merugikan perusahaan yang telah memproduksi tapi juga mengecewakan warga yang sangat membutuhkan bahan bakar serta mereka juga diberatkan dengan harga yang melambung tinggi akibat dari penyelundupan agen agen yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Dalam pendistribusian minyak tanah ke berbagai koperasi atau toko-toko sandang pangan harus jelas dan juga dalam pantauan yang ketat khususnya bagi perusahaan. Jangan sampai hal – hal seperti penyelundupan dan penimbunan juga terjadi di koperasi atau di toko-toko sandang pangan. Pengawas perusahaan harus bertindak dan mengurus pendistribusian ini sedemikian rupa. Karena distribusi ini sangat rumit jika telah menyimpang dari yang semestinya.
D.    Dampak yang Timbul Akibat Kenaikan Minyak Tanah
Dalam hal ini kelompok yang paling terkena dampak kenaikkan harga BBM adalah masyarakat berpengahasilan menengah kebawah dan produsen skala menengah dan kecil serta sektor transportasi. Tetapi pemerintah juga harus berhati-hati menentukan besaran kenaikan karena agar tidak terjadi penurunan daya beli yang sangat besar. Dan pemerintah juga harus waspada agar tidak terjadi gejolak harga yang berlebihan dengan kenaikan harga BBM tersebut. Pemerintah juga harus segera memberikan kepastian masyarakat dan dunia usaha. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang dapat menyebabkan pelaku usaha bertindak seenaknya dalam menaikkan harga barang seiring dengan kenaikkan harga BBM tersebut.
Selain masyarakat menengah kebawah yang mengalami dampak kenaikkan ini, sektor distribusi dan transportasi merupakan yang paling terpukul dengan akibat kenaikkan harga BBM tersebut. Namun faktanya, banyak daerah-daerah yang menerapkan retribusi antar daerah untuk pengiriman barang dan hasil-hasil pertanian. Selain itu mereka juga meminta pungli dan retribusi di sektor transportasi dihapuskan, karena itu menjadi beban biaya bagi pelaku usaha. Mereka juga meminta agar UKM disubsidi pemerintah, terutama dengan pengalihan minyak tanah ke gas. Pertamina diminta tidak menaikkan harga gas karena akan menyulitkan UKM dan mendistribusikan kompor gas untuk konversi kepada semua usaha mikro.
Sementara itu ekonom Tim Indonesia Bangkit Hamonangan Ritonga menyatakan pemerintah harus mengantisipasi dampak kenaikkan harga BBM sebesar 25-30 persen bagi penduduk miskin. Pasalnya, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) hanya membantu penduduk miskin selama BLT tersebut diberikan, setelah itu penduduk miskin tersebut menjdi semakin terpuruk. ”Kenaikan BBM sebesar 30% memang dampaknya tidak terlalu besar bagi penduduk miskin penerima BLT, ” kata Hamonangan. Jika melihat skema BLT yang akan disiapkan pemerintah yang memberikan setiap rumah tangga miskin Rp 100.000,- setiap bulan, penduduk miskin yang memiliki empat anggota keluarga justru diuntungkan karena bantuan yang diberikan lebih besar dari kenaikkan harga barang akibat inflasi.
Tetapi dalam hal ini yang paling penting pemerintah dapat memastikan data penerima BLT bisa akurat sehingga tidak salah sasaran. Data penduduk miskin 2005 sudah tidak relevan sehingga harus ada data ulang penduduk miskin. Pemerintah harus serius melaksanakn program nasional pemberdayaan masyarakat dengan dana 52 triliun rupiah. Jangan sampai program itu dilakukan setengah-setengah karena ini sangat penting untk menggerakkan perekonomian pedesaan.
Menteri Pereknomian Boediono mengatakan pemerintah memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di dalam negeri secara terbatas. Namun berapa besar dan kapan harga BBM akan dinaikkan belum dipastikan. Kebijakan yang akan dilakukan pemerintah ini dalam rangka untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang membuthkan, terutama golongan masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin.
Kenaikan BBM bersubsidi secara terbatas yang dimaksud merupakan bagian dari 1 paket yang terdiri dari 3 elemen, yaitu penghematan secara total, kenaikan beberapa harga BBM bersubsidi secara terbatas, dan kompensasi kepada mereka yang mengalami kehidupan yang berat dibandingkan dengan income mereka yang berpenghasilan rendah dan miskin. Tujuannya adalah untuk mengamankan APBN 2008 dan APBN 2009. Dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi ini, pemerintah tetap akan menjaga defisit dibawah 2%, dan defisit harus tetap dijaga.
Rencana kenaikan BBM bersubsidi ini merupakan sinyal pemerintah kepada seluruh pelaku ekonomi bahwa kenaikan ini masih dalam batas yang bisa ditanggung masyarakat dan dan pelaku ekonomi. Kedua, dari sisi waktu supaya tidak menimbulkan erosi terhadap kepercayaan atau menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan.   
E.     Cara Mengatasi Kelangkaan Minyak Tanah
Minyak tanah merupakan komoditas penting yang digunakan hampir setiap orang, yang harganya dapat memengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Minyak tanah merupakan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia dan juga mendapat subsidi dari pemerintah. Walaupun penyediaan anggaran subsidi oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini jumlahnya mengalami peningkatan yang cukup besar, namun penyediaan anggaran subsidi tersebut harus tetap memerhatikan kemampuan keuangan Negara.
Subsidi BBM diberikan dengan maksud untuk mengendalikan harga jual BBM sebagai satu kebutuhan dasar masyarakat di dalam negeri, sehingga dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini disebabkan harga jual BBM dalam negeri sangat dipengaruhi oleh perkembangan berbagai faktor eksternal, antara lain harga minyak mentah di pasar dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada saat ini, BBM bersubsidi hanya diberikan pada beberapa jenis BBM tertentu, yaitu minyak tanah (kerosene), minyak solar (gas oil), premium kecuali untuk industri, dan (Liquefied Petroleum Gas) LPG tabung 3 kilogram. Jenis BBM bersubsidi ini untuk keperluan rumah tangga, usaha kecil, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum.
Akhir-akhir ini minyak tanah kembali menjadi isu hangat di tengah masyarakat karena kelangkaannya di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara sendiri. Kelangkaan tersebut muncul karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan kompor dengan bahan bakar minyak tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, misalnya memasak ataupun menyalakan mesin-mesin dalam kegiatan industri. Kelangkaan ini bersifat sangat tidak tentu dan disebabkan antara lain oleh disparitas harga minyak tanah bersubsidi dengan minyak tanah untuk industri dan terjadinya pencampuran minyak tanah dengan produk BBM lainnya.
Kebijakan subsidi minyak tanah dimaksudkan untuk memberikan kelonggaran kepada masyarakat yang menggunakan minyak tanah untuk konsumsi rumah tangga dengan harga eceran tertinggi (HET) minyak tanah dalam hal ini di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara belum berubah. Harga sesuai HET hanya Rp 2.780 hingga 3.525 per liter. Namun ada juga depot atau pedagang minyak tanah yang menjual minyak tanah per liter dengan harga yang melebihi HET.
Perbedaan harga ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menjual minyak bersubsidi ke konsumen, melakukan pengoplosan produk BBM lainnya (premium, solar) dengan minyak tanah. Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa minyak tanah digunakan sebagai bahan bakar motor nelayan maupun pompa pertanian sehingga menyebabkan konsumsi meningkat.
Setiap hari warga rela mengantre berdesak-desakan demi mendapatkan 3-5 liter minyak. Karena  memang minyak tanah menjadi benar-benar sulit didapatkan, alhasil beberapa warga memilih mengganti minyak dengan kayu bakar bagi masyarakat miskin, dan mengganti minyak tanah ke gas bagi beberapa masyarakat menengah ke atas, selain itu banyak kegiatan industri yang macet. Keadaan seperti ini telah terjadi hingga beberapa tahun lamanya, masyarakat kecil terombang-ambing karena keadaan yang tidak menentu ini.
Ini juga disebabkan karena semakin menipisnya persediaan minyak dunia termasuk minyak tanah tersebut maka hal tersebut berimbas pada semakin melambungnya harga minyak tanah. Faktor lain yang turut menyebabkan terjadinya kelangkaan adalah kemungkinan terjadinya peningkatan volume konsumsi minyak mentah dari yang dialokasikan dalam APBN. Sebagaimana diketahui bahwa alokasi volume penjualan minyak tanah disusun dengan memperhatikan kebutuhan tiap daerah selama 1 tahun dengan asumsi-asumsi pertumbuhan pemakaian pada tahun bersangkutan.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan BBM termasuk minyak tanah, pemerintah perlu menganalisa dan memilih strategi mana yang merupakan usaha untuk menjadi jalan keluar dan menentukan tindakan alternatif yang paling baik mengatasi kelangkaan minyak tanah ini. Dalam menganalisis dan memilih jalan keluar yang terbaik, diperlukan teknik-teknik dari tahapan jenjang yang dapat membantu manajemen pemerintah. Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasi ke dalam kerangka pengambilan keputusan melalui 3 tahapan yang penting, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan.
1.      Tahap pertama yang merupakan tahap input merupakan tahap yang berisi informasi dalam hal ini masalah akan kelangkaan dari minyak tanah di Indonesia.
2.      Tahap kedua yang merupakan tahap pencocokan, berisi informasi yang dikembangkan berdasarkan yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Teknik tahap pencocokan ini meliputi : matriks Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threaths) atau disebut SWOT dan kemudian mengembangkannya ke dalam 4 jenis strategi : Strategi SO (Stength Opportunities) Kekuatan Peluang, Strategi WO (Weakness Opportunities) Kelemahan Peluang, Strategi ST (Strength Threats) Kekuatan Ancaman dan Strategi WT (Weakness Threats) Kelemahan Ancaman.
a)      Strategi SO (Kekuatan Peluang) pemerintah memanfaatkan minyak tanah yang menjadi satu barang dagang Pertamina di Indonesia dengan menarik keuntungan dan melihat peluang yang ada di pasar karena minyak tanah dari Pertamina memonopoli perdagangan minyak di Indonesia.
b)      Strategi WO (Kelemahan Peluang) bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal dalam hal ini, pemerintah memperbaiki kelemahan dengan mengatasi kelangkaan minyak tanah dengan melakukan konversi penggunaan minyak tanah ke bahan bakar gas dalam bentuk LPG bisa dianggap sebagai salah satu terobosan penting dalam mengatasi rancunya pengembangan dan pemanfaatan energi, sekaligus mengurangi tekanan terhadap RAPBN sehingga dapat menguntungkan pemerintah. Pemerintah juga membagikan kompor serta tabung gas 3 kg secara kepada seluruh masyarakat di daerah dengan bantuan pendataan warga oleh ketua RT atau kepala jaga setempat, dengan harapan masyarakat bisa mengganti penggunaan minyak tanah ke gas agar mereka tidak lagi ketergantungan pada minyak tanah yang semakin langka.
c)      Strategi ST (Kekuatan Ancaman) pemerintah menggunakan kekuatan strategi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal dalam hal ini Pemerintah mengurangi ancaman-ancaman yang muncul misalnya kenaikan harga ecer minyak tanah yang melunjak sangat jauh dari HET yang ditetapkan Pemerintah, kenaikan ini sengaja dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab bisa juga agen, pangakalan, depot minyak tanah yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dari kelangkaan minyak tanah. Pemerintah pun menggunakan kekuatan mereka yaitu mempertahakan LPG sebagai pengganti minyak tanah tetapi belum menarik pasokan minyak tanah namun menaikan harga eceran minyak per liternya dan terus mengawasi para oknum yang berbuat curang.
d)     Strategi WT (Kelemahan Ancaman) merupakan taktik yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal, dalam hal ini kelemahan yaitu masyarakat belum siap menghadapi kebijakan pemerintah untuk mengganti minyak tanah ke gas dalam memenuhi kebutuhan memasak maupun kebiasaan cara berdagang yang tentunya sangat berubah drastis juga adanya Gas LPG sering menimbulkan kebakaran karena tabung gas yang bocor kemudian meledak karena kurangnya pengetahuan dari masyarakat akan penggunaan tabung LPG, maka diperlukan adanya sosialisasi yang lebih kepada masyarakat tentang keuntungan-keuntungan yang didapat dari penggunaan kompor gas serta cara pemakaian dan perawatannya, dibandingkan dengan minyak tanah dan juga perlu adanya pertanggungjawaban dari masyarakat yang telah mendapatkan kompor dan gas secara gratis, agar implementasi kebijakan ini dapat terlaksana dengan lancar tanpa ada kecurangan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Serta ancaman dalam hal ini yaitu seperti yang telah dijelaskan dalam strategi ST tentang para oknum-oknum yang suka berbuat curang dalam menjual minyak tanah eceran, hal ini bisa di atasi dengan melakukan pengawasan disetiap depot, agen, dan pangkalan minyak tanah oleh polisi pamong praja POL-PP atau jika situasi sudah sangat kacau polisi pun dapat turun langsung atas permintaan dari Pemerintah setempat.
3.      Tahap ketiga merupakan tahap keputusan yang menggunakan informasi dari tahap pertama dan matriks strategi dari tahap kedua. Teknik ini dapat menyimpulkan bahwa matriks SWOT dalam hal ini strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT merupakan taktik bagus yang telah dilaksanakan Pemerintah maupun yang akan segera dilaksanakan. Berdasarkan penjelasan strategi-strategi tersebut kita semua dapat juga mengetahui bahwa apa yang menjadi ancaman dan kelemahan dari kelangkaan minyak tanah dapat diatasi dengan peluang dan kekuatan yang menjadi strategi manajemen Pemerintah.
Dengan adanya penerapan strategi manajemen Pemerintah untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah di Indonesia dalam hal ini juga di Sulawesi Utara, Pemerintah dapat membantu alam dalam penyediaan minyak bumi untuk masa yang akan datang selain itu juga dapat mengalokasikan anggaran BBM bersubsidi dalam hal ini minyak tanah kepada masyarakat sebagai sebuah kebutuhan dasar sehingga dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah sehingga di dalam APBN nanti realisasi anggaran subsidi BBM secara nominal dapat mengalami kenaikan dan dapat berdampak baik bagi kemajuan perekonomian Negara kita Indonesia.
F.  Tindakan-Tindakan Pemerintah Untuk Menaggulangi Kenaikan Minyak Tanah
Pemerintah juga tengah menyiapkan program kompensasi untuk masyarakat miskin, setelah kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi diambil. Salah satu program yang akan diambil adalah Bantuan Tunai Langsung (BLT). Namun banyak pengamat menyatakan program tersebut memiliki banyak kelemahan. Mungkin pemerintah mempertimbangkan bagaimana daya mereka (penduduk miskin) yang sudah sedemikian rendah tersebut dibantu BLT.
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengatakan jika pemerintah menggunakan skenario kenaikan harga BBM 28,7 persen pada 1 Juni, akan dihemat hingga Rp 25 triliun. ”Sebagaian dialokasikan untuk BLT Rp 11,5 triliun dan Rp 8,4 triliun untuk mengurangi defisit dari 2,1 persen PDB (Produk Domestik Bruto) menjadi 1,9 persen,” kata Harry.
Namun, Harry menyatakan agar defisit tetap berada di posisi 2,1 persen PDB. Dengan demikian dana Rp 8,4 triliun bisa digunakan program-program padat karya. Salah satu simulasi kenaikan harga BBM yang sudah diterima DPR adalah harga premium dinaikan dari harga Rp 4.500,- per liter menjadi Rp 6.000,- per liter. Lalu harga solar dari Rp 4.300,- per liter menjadi Rp 5.500,- per liter dan minyak tanah dari Rp 2.000,- per liter menjadi Rp 4.000,- per liter.
Harga solar dan minyak tanah bersubsidi dipastikan tidak bisa turun mengikuti harga premium. Ini dikarenakan harga keekonomian solar dan minyak tanah masih diatas harga subsidi. Sesuai keputusan pemerintah, mulai hari ini harga premium (bensin) bersubsidi turun Rp 500,- sehingga menjadi Rp 5.500,- per liter. Tetapi harga solar dan minyak tanah bersubsidi tetap Rp 5.500,- per liter dan Rp 2.500,- per liter.
Biasanya harga perekonomian BBM bersubsidi dihitung berdasarkan rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada bulan sebelumnya. Harga rata-rata ICP sepanjang November mencapai USD 49,32 per barel. ”dengan harga itu, perekonomian solar dan minyak tanah masih lebih mahal,” kata Purnomo.
Untuk 2009, pemerintah akan memakai dua asumsi dalam menentukan harga BBM bersubsidi, yaitu harga keekonomian dan besaran subsidi. Ini memungkinkan harga BBM berfluktuasi mengikuti perkembangan harga minyak mentah. Terkait harga keekonomian, pemerintah akan melihat satu bulan sebelumnya sebagai acuan. Sedangkan asumsi pagu subsidi dengan menetapkan pad aangka tertentu. Artinya, harga BBM bersubsidi akan naik kalau sudah melewati pagu subsidi yang ditetapkan, dan sebaliknya turun kalau masih ada sisa.
Saat ini Purnomo juga menyusun aturan formula BBM bersubsidi yang rencananya akan dirilis dalam bentuk Keputusan Menteri ESDM. Dalam aturan itu, akan disebutkan harga maksimum premium Rp 6.000,- per liter dan solar Rp5.500,- per liter. Melalui pembatasan tersebut, berapa saja tingginya harga miyak mentah Indonesia, harga premium dan solar tidak akan lebih tinggi dari Rp6.000,- dan Rp5.500,- perliter.
Tetapi anggota Organda secara sepakat tidak menurunkan tarir pada 1 Desember nanti. Sebab, penurunan harga premium sebenarnya ditujukan untuk semua pihak, termasuk pengguna mobil pribadi. Sedangkan modal angkutan umum kebanyakan justru menggunakan solar dan sebagian gas. Dapat disimpulkan pemakaian solar lebih banyak dari pada pemakaian premium, maka penurunan Rp 500,- tidak berpengaruh bagi mereka.
Dephub sudah melakukan pembahasan dengan Organda (Organisasi Angkutan Darat) terkait penyesuaian tarif angkutan umum pada 1 Desember. Namun disimpulkan harga premium Rp500,- per liter hanya mempengaruhi 3,4 persen komponen tarif. Dampak berbeda mungkin terjadi apabila yang diturunkan harga solar. Karena itu Organda bersikeras tidak menurunkan tarif angkutan umum meski harga premium turun. Itu juga dipertimbangkan atas kondisi akhir-akhir ini. Melemahnya nilai tukar rupiah hingga menyentuh Rp 12.000 per dolar AS menyebabkan harga suku cadang meningkat 100%.
Salah satu pendapat masyarakat sewaktu kami tanya dalam antrian di pangkalan minyak tanah, ia menuturkan apa yang diputuskan pemerintah walaupun besarannya dianggap tidak besar, adalah upaya nyata pemerintah dalam mendengar seruan masyarakat, juga untu membantu meringankan beban ekonomi mereka, meskipun kelangkaan masih sering terjadi dan menyulitksn mereka. Dan dalam harapan mereka segala aspek yang terkait soal penurunan harga itu dapat menjadikan harga-harga lainnya turun pula seperti biaya produksi dan transportasi.
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penyebab kenaikan minyak tanah ini adalah melonjaknya harga minyak dunia yang sangat tinggi hingga kisaran 147 dolar AS per barel, padahal harga stabil dari minyak dunia adalah 60 dolar AS per barel. Dalam hal ini kelompok yang paling terkena dampaknya adalah masyarakat berpenghasilan menengah kebawah, produsen skala menengan dan kecil (pedagang macam-macam masakan, gorengan dan lain-lain), dan transportasi.
Tetapi dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah mencanangkan program Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperuntukan penduduk miskin kebawah, meskipun jumlah nominal yang diberikan tidak terlalu besar. Selain itu pemerintah juga memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri secara terbatas, karena hal tersebut bertujuan untuk mengamankan APBN 2008 dan 2009.
B.     Saran
Sebaiknya dalam menaikan harga apapun terutama harga bahan atau kebutuahan pokok, pemerintah memikirkan dampak-dampak yang akan terjadi terhadap masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan menengah kebawah setelah kenaikan harga tersebut. Selain itu pemerintah juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat secara terperinci apa penyebab kenaikan tersebut agar pemerintah tidak terlalu disalahkan oleh masyarakat. Dan dalam pendataan untuk program bantuan seperti BLT pemerintah diharapkan memperoleh data yang relevan agar tidak terjadi kesalahan siapa yang seharusnya menerima dan siapa yang tidak harus menerima
DAFTAR PUSTAKA
3.      www.beritabaru.com , diakses 31 Agustus 2013, 20.34 WIB



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan ridho-NYA sehingga laporan yang berjudul “Kelangkaan Minyak Tanah Di Indonesia” dapat terselesaikan tanpa kendala yang berarti. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepada Kepala Sekolah SMK N 1 Purwodadi
2.      Wali kelas XI AP3
3.      Guru IPS
4.      Teman – teman kelas XI AP3
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Lapora IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Selain itu, laporan penelitian ini dibuat untuk memberikan informasi bagi pembaca mengenai, “Kelangkaan Minyak Tanah Di Indonesia”.
Penyusun  mengharap  kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak  demi penyempurnaan  penyusunan  karya  tulis  pada  masa  mendatang.
Harapan  penyusun, semoga  karya  tulis ini  dapat  memberikan manfaat  bagi penyusun  pada  khusuusnya  dan  pembaca  pada umunya  yang berhubungan  dengan Kelangkaan minyak tanah di Indonesia.

Purwodadi, 29 Agustus 2013
Penyusun

Audina Nurhasnia


MOTTO
*      Buku adalah jendela dunia.
*      Jadilah orang yang mulia,orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain.
*      Jangan bahagiakan orang lain dengan dustamu tapi bahagiakan orang lain dengan kejujuranmu.
*      Janganlah bertekuk lutut pada suatu masalah,bertekuk lututlah dengan Tuhanmu.
*      Jangan takut dibilang bodoh,karena seseorang tidak mungkin pintar dalam segala hal dan seseorang yang bodoh tidak mungkin bodoh dalam semua hal.
*      Jadilah yang terbaik meski bukan yang pertama.
*      Jangan pernah menyerah sebelum berusaha.
*      Jadikanlah harimu lebih baik dari sebelumnya dan jadikanlah orang yang kau cinta bangga.
*      Janganlah kamu terpuruk dalam masa lalu tapi berfikirlah untuk hari esok yang lebih baik.
*      Wujudkan masa depan yang lebih cerah tuntutlah ilmu tanpa pantang menyerah.