Sabtu, 04 Januari 2014

PKN


No. Pernyataan S AS KS TS Alasan
1 Apatisme muncul karena rakyat semakin tidak memiliki harapan terhadap momentum politik 5 tahunan yang ternyata lebih menjadi agenda politik ekslusif para elit politik semata.       Banyak masyarakat yang bersikap masa bodoh dan tidak memikirkan tentang politik . Dan menganggap partai politik sama saja hanya memberikan janji-janji palsu dan menginjak masyarakat kecil.
2 Tumbuhnya parpol merupakan indikator meningkatnya kesadaran dan partisipasi (secara formal) masyarakat dalam memanfaatkan institusi politik sebagai alat menyampaikan pendapatnya agar mempengaruhi kebijakan secara langsung.       parpol hanyalah institusi politik formal sekadar menggenggam otoritas administratif dalam pemilu.Selama ini, UU Pemilu memberikan penegasan besaran kewenangan parpol sebagai penentu upaya meraih kuasa formal di eksekutif ataupun legislative
3 Adalah logis jika masyarakat madani disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Namun, hal ini seharusnya tidak lepas dari konsep orisinilnya sebagai  wujud kemandirian masyarakat berhadapan dengan negara.       Kewajiban dan hak ini menjadikan warga (rakyat) memiliki peran yang mandiri di luar kekuasaan negara dalam hal kontrol social dan tidak hanya sekadar terwujudnya kemandirian masyarakat berhadapan dengan negara, melainkan juga terwujudnya nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan (pluralisme).
4 Tidak mengherankan jika perjuangan pergerakan buruh hingga sekarang masih sebatas perjuangan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan , meskipun belakang ini, menurut kamus badan pengurus perhimpunan bantuan hukum dan HAM Indonesia, Joshson Panjaitan, mulai muncul kesadaran politik buruh yang cukup tinggi dan fokus mereka mulai bergeser, tidak lagi pada persoalan yg sifatnya internal       Masih banyak masyarakat yang menuntut seperti unjuk rasa dan berdemo untuk menuntut hak asasi manusia
5 Budaya politik di bentuk dan di kembangkan oleh pelaku politik. Apa yang akan di tentukan oleh pelaku politik sebagai ciri-ciri utama budaya politik mereka sampai batas tertentu di pengaruhi oleh pendidikan mereka. Ini berarti pendidikan tidak secara final membentuk pelaku politik.       Bukan hanya pendidikan yang mempengaruhi budaya politik. Namun pengetahuan, kemauan dan sikap juga mempengaruhi pelaku politik .

0 komentar:

Posting Komentar