Selasa, 23 Januari 2018

Disleksia

APA ITU DISLEKSIA ?

            Menurut Wikipedia, Disleksia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam penerapan disiplin Ilmu Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal. Diseleksia adalah kesulitan belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling dikenal. Ada kesulitan-kesulitan lain dalam membaca namun tidak berhubungan dengan disleksia.

Endang dan Ghozali (1984) mengkategorikan kesukaran membaca (disleksia) dibagi 2 macam :

1. Disleksia primer
   Ciri-ciri: Ada kesukaran membaca terutama dalam mengintegrasi simbol-simbol huruf atau kata-kata, disebabkan kelainan biologis dan tidak didapatkan kelainan saraf yang nyata.

2. Disleksia Sekunder
a. Kemampuan membaca terganggu karena dipengaruhi oleh kecemasan, depresi, menolak membaca, kurang motivasi belajar, gangguan penyesuaian diri atau gangguan kepribadian.
b. Sebenarnya dasar teknik kemampuan membaca masih baik (intak), tetapi kemampuan membaca tersebut digunakan secara kurang efektif karena dipengaruhi faktor emosi.
c. Kadang-kadang anak dibawa ke dokter bukan karena keluhan tak dapat membaca tetapi karena keluhan.
d. Penyesuaian diri yang buruk
e. Kenakalan
f. Tidak mau pergi ke sekolah
g. Neurosa N
h. Gangguan psikosomatik, dan sebagainya.
       Dalam Model Kurikulum Bagi Peserta Didik Yang Mengalami Kesulitan Belajar Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional (2007). Adapun bentuk-bentuk kesulitan membaca (disleksia) di antaranya berupa:
  1. Penambahan (Addition) Menambahkan huruf pada suku kata. Contoh : suruh à disuruh; gula à gulka; buku à bukuku
  2. Penghilangan (Omission) Menghilangkan huruf pada suku kata. Contoh : kelapa à lapa; kompor à kopor; kelas à kela
  3. Pembalikan kiri-kanan (Inversion) Membalikkan bentuk huruf, kata, ataupun angka dengan arah terbalik kirikanan. Contoh : buku à duku; palu à lupa; 3 à ε; 4 à μ
  4. Pembalikan atas-bawah (ReversalI) Membalikkan bentuk huruf, kata, ataupun angka dengan arah terbalik atas bawah. Contoh : m à w; uà n; nana à uaua; mama à wawa; 2 à 5; 6 à 9
  5. Penggantian (Substitusi) Mengganti huruf atau angka. Contoh : mega à meja; nanas à mamas; 3 à 8
salah satu cuplikan vidio mengenali ciri-ciri anak disleksia
Faktor penyebab disleksia itu sendiri, yaitu:
1. Faktor keturunan dan biologis
Disleksia cenderung terdapat pada keluarga yang mempunyai anggota kidal. Orang tua yang disleksia tidak secara otomatis menurunkan gangguan ini kepada anak-anaknya, atau anak kidal pasti disleksia. Penelitian Bradford (1999) di Amerika menemukan indikasi, bahwa 80 persen dari seluruh subjek yang diteliti oleh lembaganya mempunyai sejarah atau latar belakang anggota keluarga yang mengalami learning disabilities, dan 60% di antaranya punya anggota keluarga yang kidal.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Disleksia

https://luluasegaf.wordpress.com/2010/12/23/disleksia-dyslexia/



0 komentar:

Posting Komentar