Minggu, 28 Januari 2018

Contoh Analisis Modifikasi Pada Anak

LAPORAN MODIFIKASI PERILAKU ANAK TAKUT PERGI KE KAMAR MANDI SENDIRIAN PADA MALAM HARI


A. IDENTITAS LENGKAP
1.      Nama Lengkap      : A
2.      Nama pendek        : I
3.      Tanggal lahir         : 19 Oktober 2005
4.      Usia                       : 12 tahun
5.      Jenis kelamin         : Perempuan
6.      Anak ke                 : Ketiga
7.      Jumlah saudara      : Dua bersaudara
8.      Alamat                  : 
9.      Tinggal bersama    : Orang tua kandung

B.     LATAR BELAKANG
Subjek A ini berusia 12 tahun sekarang duduk di kelas satu SMP, sebelumnya subjek A tidak mengalami permasalahan perilaku takut ke kamar mandi pada malam hari. Pada umur 10 tahun inilah awal subjek A mengalami ketakutan untuk ke kamar mandi sendiri untuk buang air kecil, mandi, sikat gigi sebelum tidur, dan kegiatan lainnya. Kejadian ini bermula saat subjek berumur 10 tahun (duduk di kelas lima SD) dan teman-temannya sedang bermain disaat itulah salah satu temannya mengajak menonton film horror “Conjuring” dari sini subjek A sampai sekarang merasa takut sendiri ke kamar mandi pada malam hari
Ketakutan yang dirasakan subjek A berupa perasaan cemas atau kekhawatiran yang berlebihan, subjek A mempersepsikan apabila dia ke kamar mandi sendiri akan ada hantu-hantu yang muncul  menggigitnya dan menakutinya yang menyebabkan subjek A ini menjadi seorang gadis penakut dan wajib untuk mengajak orang temannya ataupun pihak keluarga untuk mengantar dan menemaninya ke kamar mandi.
Apabila tidak ada orang yang mengantar subjek A ke kamar mandi pada malam hari , subjek A lebih memilih untuk menahan rasa ingin buang air kecil ataupun tidak mandi sampai pagi hari tiba. Terkadang subjek A mengompol dua kali – 3 kali setiap minggunya. Orang tua subjek A terkadang khawatir dengan subjek yang sering menahan kencing akan menimbulkan penyakit. Akan tetapi subjek A tetap keras kepala dan tetap memilih  menahan rasa ingin buang air kecilnya atau tidak mandi sampai pagi tiba apabila tidak ada yang mengantarnya ke kamar mandi saat malam hari
Tujuan yang ingin dicapai dalam modifikasi perilaku Subjek I, yaitu :
a.       Subjek menjadi anak pemberani
b.      Subjek I tidak mengopol
c.       Subjek I tidak menahan rasa ingin buang air kecil sampai pagi hari
d.      Mengurangi kebiasaan tidak mandi sore sepulang sekolah

C.    ASESMEN PERILAKU
Ada tiga hal yang perlu diungkap dalam analisis fungsi yaitu faktor-faktor penyumbang terjadinya perilaku, yang memelihara perilaku, dan tuntutan lingkungan terhadap klien . Untuk melakukan analisis fungsi dapat digunakan formula ABC, yaitu:
1.      A (Antecedents)
Segala hal yang mencetuskan atau menyebabkan perilaku yang dipermasalahkan. Antecedent ini berkaitan dengan situasi tertentu (bila sendiri, bila bersama teman, saat tertentu, tempat tertentu,selagi melakukan aktivitas tertentu dan sebagainya). Pada kasus ini, antecedents yang didapatkan, yaitu:
a.       Saat subjek A tidak ada seseorang yang mau mengantarnya ke kamar mandi pada malam hari, subjek A lebih baik menahan kencing ataupun tidak mandi sampai pagi hari tiba.



2.      B (Behavior)
Segala hal mengenai perilaku yang dipermasalahkan. Behavior ini dilihat dari sisi frekuensinya,intensitasnya dan lamanya. Berdasarkan observasi dan wawancara pada subjek bahwa perilaku yang terjadi adalah sebagai berikut :

No.
Perilaku Yang Muncul
Frekuensi
Durasi
1.
Mengompol karena menahan rasa ingin buang air kecil sampai pagi
4x
(dalam seminggu)
Apabila tidak ada orang dirumah yang mengantarnya ke kamar mandi
2.
Mengompol
4x
(dalam seminggu)
Apabila tidak ada orang dirumah yang mengantarnya ke kamar mandi
3.
Malas mandi sore sepulang sekolah
2x
(dalam seminggu)
Apabila tidak ada orang dirumah yang mengantarnya ke kamar mandi

3.      C (Consequence)
Akibat-akibat yang diperoleh setelah perilaku itu terjadi. Konsekuensi inilah yang biasanya “memelihara” perilaku yang menjadi masalah. Konsekuensi yang menjadi akibat yang harus ditanggung oleh subjek I karena perilaku takut pergi ke kamar mandi sendiri pada malam hari, yaitu:
·         Serinnya menahan kecing subjek A dikhawatirkan akan timbulnya penyakit
·         Mengompol tiga kali – empat kali setiap minggunya
·         Menjadi gadis penakut
·         Tidak mandi sore membuat subjek A bau badan
D.    Faktor Penyebab Munculnya Masalah
Faktor internal yang menyebabkan subjek I menjadi takut pergi ke kamar mandi sendiri pada malam hari adalah:
a.       Adanya menset pikiran bahwa akan ada hantu yang muncul
b.      Ketakutan yang tinggi akan terjadi sesuatu apabila subjek I sendirian pergi ke kamar mandi, ketakutan yang berlebih cenderung memiliki dampak negative . akibat dari ketakutan yang subjek I rasakan selama ini saat sendirian ke kamar mandi adalah :
·         Kesehatan fisik berupa jantung berdebar-debar
·         Kesehatan mental berupa khawatir, gelisah, dan marah.
·         Kesehatan sosial berupa berlari terbirit-birit meninggalkan kamar mandi.
Faktor eksternal yang menyebabkan subjek I menjadi takut pergi ke kamar mandi sendiri pada malam hari adalah:
a.       Rasa takut yang ditimbulkan oleh film horror yang disaksikan bersama teman-temannya.
b.      Saat sendirian di rumah sampai malam hari tidak ada orang rumah yang mengantarnya ke kamar mandi. Atau dalam keadaan orang tuanya sibuk dalam kegiatan dan tidak bisa mengantarkan subjek I ke kamar mandi. Dari situlah subjek I memilih menahan rasa ingin buang air kecilnya sampai pagi dan membuatnya mengompol.

                                        salah satu vidio mengenali kecemasan pada anak


E.     Target Pembahasan Perilaku
Perubahan perilaku yang akan dialami oleh subjek tidak dapat dilakukan secara langsung dan menyeluruh, namun membutuhkan waktu yang lama dan dengan cara bertahap untuk melakukan perubahan secara total. Pada perubahan modifikasi perilaku subjek I akan dilakukan selama dua bulan dari tanggal 23 Oktober – tanggal 24 Desember 2017.
Sebelum melakukan perubahan perilaku, adanya komunikasi yang baik antara keluarga dan subjek I. yang terpenting sebelum melakukan perubahan perilaku adalah kesediaan subjek I untuk berubah dan meminta izin partisipasi dengan orang tua dalam melaksanakan modifikasi perilaku.
Perubahan perilaku yang dilakukan untuk subjek I yaitu penghapusan perilaku (Extinction) untuk menghilangkan rasa takut pegi ke kamar mandi sendiri pada malam hari. 


F.     Strategi Mengatasi Masalah
Untuk penghapusan perilaku takut pergi ke kamar mandi sendiri pada malam hari , subjek I diberikan modifikasi perilaku kognitif dan modifikasi perilaku behavior menggunakan teknik token economy. Subjek I dimodifikasi perilaku kognitif untuk menghilangkan rasa takut pada subjek pada tahap ini partisipasi orang tua subjek sangat penting untuk membantu mengubah perilaku subjek dengan cara :
a.       Cognitive Restructuring
Yaitu perilaku kognitif dengan berfikir, pernyataan diri (self statement), dan pembentukan self talk positive (dimana hasil pemikiran subjek terhadap kecemasan atau ketakutan yang dialami diarahkan menjadi lebih positif).
·         Subjek I mengatakan bahwa dia takut pergi sendirian ke kamar mandi saat malam hari berawal dari dia menonton film horror bersama teman-temannya yang membuatnya merasa takut untuk pergi ke kamar mandi sendirian dan harus meminta ditemani salah satu keluarga. Hal ini dimulai saat dia dalam situasi sendirian dirumah, subjek selalu membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan hantu apabila dia pergi ke kamar mandi. Disini orang tua memberikan penekanan bahwa ketakutan tersebut merugikan diri subjek karena menahan rasa ingin buang air kecil akan menimbulkan penyakit seperti kencing batu, berikan wawasan bahayanya menahan buang air kecil. Menyakinkan adanya Tuhan YME yang selalu melindungi umatnya di dunia dari bahaya-bahaya disekitarnya.
b.      Terapi kognitif
Untuk membantu individu merubah pikiran-pikiran yang menyimpang.
·         Peran orang tua untuk memberi wawasan bahwa di kamar mandi tidak akan ada apa-apa, hantu itu tidak ada, dan tidak menyeramkan, ke kamar mandi saat waktu malam hari pun sama seperti ke kamar mandi saat pagi atau siang hari, membiasakan berdoa sebelum ke kamar mandi untuk meredakan rasa takut berlebihannya.
c.       Pelatihan keterampilan coping kognitif
Dengan memberikan cara subjek I untuk membayangkan bahwa kamar mandi seperti di dalam kamarnya atau keadaan seperti waktu pagi/siang, yang aman karena sama-sama di dalam rumah yang tidak akan ada yang mengganggu subjek I di dalam rumah.
Langkah-langkah modifikasi perilaku behavior dengan teknik token economy :
1.      Token economy yang diberikan berupa koin berwarna ungu (apabila dilakukan), dan koin berwarna merah (apabila tidak ditentukan). Subjek I harus mendapatkan koin minimal 35 koin ungu dari 42 koin yang harus didapatkan untuk mendapatkan reward berupa buku binder sesuai keinginan dari subjek I. Syarat pemberian koin ini dimulai  pada minggu ke empat.
2.      Token economy akan dilakukan selama 2 bulan, dengan ketentuan melihat perubahan perilaku subjek I selama satu minggu selama perubahan perilaku ini subjek diterapkan untuk membaca doa sebelum masuk ke kamar mandi untuk meredakan rasa takut subjek. Terdapat 9 minggu yang diberikan untuk melihat perubahan subjek.
·         Pada minggu pertama subjek akan selalu diantar salah satu dari pihak keluarga agar subjek I tidak menahan rasa ingin buang air kecil sampai pagi hari dan perilaku mengompolnya.
·         Minggu kedua dan ketiga subjek I akan diantar setiap malamnya ke kamar mandi tetapi setelah subjek I berada di dalam kamar mandi seseorang yang mengantarkannya akan meninggalkan subjek, ini diberikan supaya subjek mengetahui persamaan saat diantar dan tidak diantar tidak akan terjadi hal-hal mengerikan dan bahaya seperti munculnya hantu.
·         Minggu keempat dan seterusnya subjek I akan sendiri untuk pergi ke kamar mandi pada malam hari.
3.      Reward berupa buku binder akan diberikan pada tanggal 24 Desember 2017 dengan syarat subjek mendapatkan minimal 35 koin ungu dari 42 koin yang seharusnya didapatkan.




G.    Evaluasi Proses Dan Hasil
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu
Minggu
23
MULAI
24

25
26
27
28
29
30

31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13
14

15
16
17

18
19
20
21

22
23

24

25

26
27
28

29
30

1

2

3

4
5

6
7

8

9

10

11

12

13
14
15

16

17

18

19

20

21
22

23

24
Keterangan :


: Bulan Oktober 2017                                     : Apabila dilakukan



            : Bulan November 2017                                  : Tidak dilakukan
            : Bulan Desember 2017

a.      Hasil
Dari hasil teknik token economy ini dapat dilihat perubahan dari subjek I, dari pemberian reinforcement positif pada minggu pertama berupa diantarkannya ke kamar mandi lalu dilanjutkan penghilangan perlahan reinforcement positif dengan cara subjek I tetap diantarkan tetapi setelah subjek berada di kamar mandi subjek ditinggal, dengan tujuan agar subjek mengetahui persamaan saat diantar dan tidak diantar tidak akan terjadi hal-hal mengerikan dan bahaya seperti munculnya hantu. Membuahkan hasil perubahan pada minggu keempat, minggu keempat ini awal pemberian koin maupun ada beberapa kali subjek meminta untuk mengantarkan salah satu orang tuanya ke kamar mandi, perilaku mengompolnya pun berkurang pada minggu ini subjek mengompol 1 kali pada hari Kamis. Minggu ke lima sampai minggu kesembilan subjek I terlihat perubahan perilaku, subjek I mengatakan bahwa dia sudah mulai berani untuk pergi ke kamar mandi sendiri, bahkan orang tua menawarkan tetapi subjek I memilih untuk sendiri pergi ke kamar mandi. Selama dua bulan ini subjek I mengalami perubahan perilaku yang cukup baik dengan total 34 koin kuning subjek I tetap diberikan reward buku binder yang subjek inginkan karena subjek telah berusaha bersungguh-sungguh untuk mengubah perilaku takutnya.

b.      Hambatan
1.      Terkadang subjek I meminta untuk mengantarkan ke kamar mandi pada malam hari.
2.      Orang tua subjek terkadang sibuk yang membuat jam pulang larut malam saat minggu keempat



KATA PENUTUP

Program dimana sekelompok individu bisa mendapatkan token untuk beberapa perilaku yang diharapkan muncul, dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforcer.Token economy dibuat berdasarkan prinsip conditioning reinforcement. Conditioning reinforcement merupakan adalah stimulus yang tidak secara langsung menguatkan perilaku, namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain

            Penguatan yang digunakan pada Subjek I berupa koin warna kuning (apabila dilakukan) dan koin merah (apabila tidak dilakukan). Koin ini kemudian dapat ditukarkan dberbagai penguatan positif yaitu sebuah buku binder sesuai dengan permintaan subjek I. Tujuan terapi ini adalah menciptakan suasana dan tingkah laku yang wajar dan dikendaki yaitu agar subjek I menjadi anak yang pemberani untuk pergi sendiri ke kamar mandi pada malam hari. 



0 komentar:

Posting Komentar